RADARCIREBON.COM - Para ilmuwan dari Universitas Lehigh, Pennsylvania, Amerika Serikat, menggunakan alat yang tidak tidak terduga untuk mempelajari dan membuat fusi nuklir yaitu dengan menggunakan zat mayones.
Penelitian ini merupakan kelanjutan dari riset mereka sebelumnya yang pernah dilakukan pada tahun 2019.
Saat itu para ilmuan melakukan penelitian menggunakan media mayones untuk mempelajari dan membuat fusi nuklir.
Apa alasan para ilmuwan dari Universitas Lehigh menggunakan mayones sebagai media untuk mempelajari dan membuat fusi nuklir?
BACA JUGA:Andre Ungkap Kondisi Hubungannya dengan Istrinya Pasca Layangkan Gugatan Cerai
BACA JUGA:Komitmen Dukung Keterbukaan Informasi Publik, Kota Cirebon Gelar Soft Launching E-Monev
BACA JUGA:Hasil Manis di Laga Perdana Liga 1 2024-2025, Persib Bandung Menang 4-1 Atas PSPB Biak
Mayones bersifat padat meskipun sebenarnya mayones itu berbentuk kental. Zat ini akan mudah mencair ketika terkena tekanan.
“Kami menggunakan mayones karena sifatnya seperti padatan, tetapi ketika terkena gradien tekanan, ia mulai mengalir,” jelas Arindam Banerjee, seorang profesor di Universitas Lehigh.
Fusi nuklir merupakan sebuah proses menggerakan matahari dengan menggunakan tekanan yang luar biasa yang menggunakan energi dari bumi yang diperbanyak.
BACA JUGA:Bonus Rp6 Miliar Disiapkan Untuk Atlet Peraih Medali Emas Olimpiade Paris 2024, Bahkan Bisa Lebih
BACA JUGA:Nasabah bank bjb Memenangkan Hadiah Ratusan Juta Rupiah pada Undian Simpeda
Namun, pada saat sudah mulai mencapai kondisi yang ekstrem diperlukan jutaan derajat zat fusi dengan tekanan yang sangat luar biasa.
Salah satu pendekatan yang bisa dilakukan untuk menggerakan matahari selain dengan menggunakan fusi nuklir adalah dengan menggunakan fusi kurungan inersian (ICF).