Yang melibatkan kompresi pemanasan kapsul kecil yang didalamnya berisikan zat materi hidrogen untuk menciptakan energi plasma.
Tantangan signifikan ICF dalam membentuk ketidakstabilan hidrodinamik dan ketidak stabilan Rayleigh-Taylor terjadi ketika bahan material dengan kepadatan berbeda mengalami tekanan gradien yang berlawanan.
BACA JUGA:Begini Ucapan Sumpah Pocong Saka Tatal, Mencari Keadilan di Kasus Vina Cirebon
Ketidakstabilan ini akan mengurangi hasil energi dari reaksi fusi.
Untuk mempelajari ketidakstabilan ini, tim Banerjee menggunakan media mayones sebagai media percobaan mereka, dan mempelajari ketidakstabilan ini di lingkungan yang aman dan terkendali.
Selain itu, tim Banerjee juga menggunakan media roda berputar yang unik untuk mensimulasikan kondisi aliran plasma dan mengamati bagaimana zat mayones itu bekerja dalam tekanan.
Tentunya hal ini membuat para ilmuwan pun saling memahami serangkaian proses dari yang tidak stasbil dari berbagai fase dari mulai fase elastis hingga fase plastik. Di mana bahan yang sudah jadi bisa kembali lagi ke bentuk aslinya.
BACA JUGA:Giliran Saka Tatal Kini Tantang Sumpah Pocong, Ini yang Diajak
Nantinya hasil dari penemuan ini akan berpotensi untuk mencegah dan menghambat ketidakstabilan kapsul fusi dan untuk lebih mengefisiensikan kapsul fusi untuk bekerja menjadi lebih stabil.
Dengan memaksimalkan dan mengefisiensi kapsul fusi ini, nantinya para peneliti berharap dapat menunda apabila terjadi ketidakstabilan pada kapsul fusi ini.
Pada akhirnya Banerje bersama timnya dan para ilmuwan dari Universitas Lehigh bergabung dan saling berkontribusi dalam mewujudkan dan lebih mengefisiensi lagi energy fusinya. (*)