Hal ini menjadi harapan besar bagi warga setempat untuk mendapatkan pekerjaan.
BACA JUGA:Selebgram Cut Intan Nabila Alami KDRT, Polisi dan Kementerian PPPA Langsung Bergerak
BACA JUGA:Jalani Masa Karantina, Paskibraka Kota Cirebon Terus Digembleng
"Pemerintah Daerah harus memastikan bahwa peluang kerja ini diambil oleh masyarakat Cirebon," tegas Hilmi.
Hilmi juga berharap investasi yang masuk ke Kabupaten Cirebon adalah industri padat karya seperti Cinli, Taekwang, dan Merlion, yang dapat menyerap puluhan ribu tenaga kerja.
Selain itu, ia menekankan pentingnya memperkuat program link and match antara institusi pendidikan, terutama SMK dan perguruan tinggi, dengan dunia industri.
"Jika lulusan SMK tidak sesuai dengan kebutuhan industri, seperti lulusan SMK administrasi yang tidak dapat mengisi posisi di sektor otomotif, maka ini akan menjadi masalah besar. Oleh karena itu, link and match harus diperkuat," jelasnya.
BACA JUGA:Taspen KC Cirebon Serahkan JKK Kepada Keluarga ASN di Kuningan
Meski jumlah pengangguran di Kabupaten Cirebon saat ini mencapai sekitar 91 ribu orang, Hilmi mengingatkan bahwa tidak semua pekerjaan berada di sektor pabrik.
Ia menggarisbawahi pentingnya membuka peluang di sektor digital dan informal yang belum terdata.
"Pemerintah daerah bekerja sama dengan Kadin dan Dinas Tenaga Kerja untuk mengadakan pelatihan vokasi sesuai kebutuhan industri, sehingga tenaga kerja kita memiliki daya saing yang tinggi," pungkasnya. (*)