KUNINGAN - Hasil penelitian tim dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadajaran (Unpad) Bandung terhadap wabah flu burung yang melanda lima desa di Kabupaten Kuningan beberapa waktu lalu, dipastikan tidak berdampak pada kesehatan manusia. Penelitian yang dipimpin Prof Dr Crissy B Kartasasmita dengan melibatkan lima dokter tersebut memastikan unggas yang mati mendadak di lima desa di wilayah Kabupaten Kuningan memang benar terjangkit virus H5N1. Meski demikian, berdasarkan hasil penelitian terhadap masyarakat di sekitar lokasi terjangkitnya flu burung tersebut menyatakan semuanya tidak ada yang tertular. \"Kami mengambil sampel darah dan swab (lendir, red) tenggorokan warga di radius 200 meter dari lokasi terjangkitnya flu burung, semuanya dinyatakan negatif virus H5N1. Dengan demikian dipastikan flu burung yang terjadi di lokasi tersebut tidak berdampak penularan terhadap manusia,\" jelas Crissy saat memaparkan hasil penelitiannya di Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan (DP3) Kuningan, kemarin. Crissy menerangkan, penelitian tersebut bertujuan untuk memastikan hubungan virus flu burung yang terjadi di wilayah Kabupaten Kuningan tersebut terhadap kehidupan manusia di sekitarnya. Meski hasilnya menyatakan negatif, namun Crissy mengingatkan untuk tetap waspada. Terutama ketika kembali terjadi kematian masal dan mendadak terhadap hewan unggas seperti ayam, bebek atau entog untuk segera melaporkannya ke petugas medis dan dinas terkait. \"Kalaupun kematian unggas secara masal kembali terjadi, sebaiknya masyarakat tidak mengonsumi unggas yang tersisa dan terindikasi sakit. Ini untuk pencegahan saja, karena akan lebih baik jika kita mengonsumsi daging sehat yang tentu hewan tersebut dalam kondisi sehat. Dan yang terpenting adalah membiasakan diri pola hidup bersih,\" imbau Crissy. Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan (DP3) Bunbun Budhiyasa mengapresiasi penelitian yang dilakukan tim dokter dari Unpad tersebut meski tanpa ada dukungan anggaran dari APBD Kabupaten Kuningan. Menurut dia, pada awal bulan Februari lalu terjadi wabah flu burung di lima desa di wilayah Kabupaten Kuningan, yaitu Desa/Kecamatan Ciniru, Ciawigebang, Babakanreuma dan Desa Tembong di Kecamatan Garawangi. \"Dari hasil rapid test (uji cepa, red) menyatakan, kematian unggas di lima desa tersebut positif flu burung. Sampel hewan yang mati tersebut telah dikirim ke LDCC (Local Deseas Control Center) di Bandung, kemudian kami melakukan penyemprotan desinfektan terhadap kandang unggas yang mati tersebut. Alhamdulillah sejak saat itu tidak ada lagi laporan kematian unggas ditambah sekarang ada kepastian dari tim dokter dari Unpad yang menyatakan virus tersebut tidak menular ke manusia,\" terang Bunbun. Sebagai upaya pencegahan terhadap wabah flu burung kembali melanda wilayah Kuningan, pihaknya telah memberikan pemahaman kepada para pemilik ternak unggas untuk tidak mengumbar unggasnya. Selain itu DP3 Kuningan juga telah menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan dengan mengerahkan bidan desa untuk turut serta waspada flu burung di desanya. (ags)
Flu Burung di Lima Desa Aman
Jumat 07-03-2014,14:44 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :