KUNINGAN- Tingginya curah hujan membuat bangunan tua Kantor Kecamatan Kramatmulya semakin terlihat rapuh. Bocor air hujan menembus setiap plafon ruangan kerja. Akibatnya, selain sangat mengganggu pelayanan kepada masyarakat, pun mengancam keamanan arsip. Sejak dibangunnya pasca peralihan status kemantren menjadi kecamatan tahun 1980, gedung tersebut sama sekali belum tersentuh rehab. Karena kondisi mempriatinkan tersebut, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (DTRCK) Kuningan melakukan peninjauan. “Dari awal dibangun tahun 1980, bangunan kantor ini belum direhab. Paling hanya nambah ruangan. Jadi bangunannya sudah tua. Atap rapuh, dan bocor di setiap ruangan,” keluh Camat Kramatmulya, Dian Fenti Asmara, kepada Radar, Kamis (6/3). Dian berharap, selain agar bangunan kantornya segera direhab, pun dibuatkan pelayanan satu pintu. Atau pelayanan satu tempat di bagian bangunan paling depan, yang dulunya pendopo eks kemantren. Karena menurutnya, setiap hari masyarakat yang membutuhkan pelayanannya banyak. Tapi ruangan pelayanan terpisah, atau terkadang stafnya tidak ada di tempat. Sehingga pelayanan menjadi tercecer dan cukup membingungkan masyarakat. “Maka, perlu lokasi pelayanan satu pintu agar masyarakat bisa dilayani fokus dari awal sampai selesainya dalam satu tempat,” kata dia. Jika pelayanan satu pintu di Kecamatan Kramatmulya terwujud, maka akan menjadi kecamatan pertama yang memiliki pelayanan satu pintu. Dian pun tidak akan menunggu bantuan anggaran untuk kebutuhan pelayanan satu pintu tersebut. Meskipun tidak bisa teralokasikan tahun 2014, pihaknya tetap akan membuat ruangan khusus pelayanan satu pintu dengan sarana prasarana seadanya. “Yang penting pelayanan prima kami bisa segera dirasakan oleh masyarakat,” tegas Dian. Kepala DTRCK Drs H Lili Suherli MSi mengaku sudah menganggarkan dana Rp200 juta dari APBD 2014 untuk rehabilitasi gedung kantor Kecamatan Kramatmulya yang sudah tidak layak. Dana tersebut akan terlebih dulu dialokasikan untuk rehab bangunan utama kecamatan. “Tapi tetap kami targetkan dana Rp200 juta bisa sampai membangun ruangan untuk pelayanan satu pintu di bagian depan kantor sesuai keinginan Ibu camat,” ujar Lili. Jika tidak sampai menggarap bangunan pelayanan satu pintu, Lili berkomitmen untuk mendorong perwujudannya di anggaran tahun berikutnya. Maka, Ia bersama para kabid kini meninjau langsung kondisi sebenarnya kantor Kecamatan Kramatmulya. “Selain pemetaan bangunan, kami ke sini juga untuk mengetahui sejauhmana keinginan kecamatan agar para stafnya ke depan bisa bekerja nyaman,” jelasnya.(tat)
34 Tahun Belum Tersentuh Rehab,DTRCK Alokasikan Rp200 Juta
Jumat 07-03-2014,14:45 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :