Imron yang baru tiba dari umrah itu tak langsung pulang ke rumah, tapi langsung merapat ke Kantor DPP PDIP.
BACA JUGA:Rudi Pelor Minta Maaf Keterangan Palsu Aep di Kasus Vina Cirebon
BACA JUGA:BI Luncurkan Aplikasi SENOPATI dan SEMAR, Ini Dia Fungsinya
Kabarnya, Imron menjemput rekomendasi untuk maju Pilkada Kabupaten Cirebon.
Dalam rekoemndasi itu diprediksi PDIP tidak akan mengusung satu paket, tapi akan berkoalisi dengan Partai Nasdem.
Saat dihubungi Radar Cirebon, Imron membenarkan bahwa dirinya memang hadir DPP PDIP. Ia mengaku diminta menghadap.
"Saya dari bandara langsung ke DPP, diminta menghadap. Saya belum tahu apakah ini ada kaitannya dengan rekomendasi pilkada atau tidak," ujar Imron.
BACA JUGA:Wilayah sampai Cilacap, Rokhmin Dahuri: Pembentukan Provinsi Cirebon Raya Sudah Memenuhi Syarat
BACA JUGA:Miniatur Burung Garuda IKN Hadir di Kabupaten Kuningan, Ini Penampakannya
Menurut dia, rekomendasi adalah ranah DPP. Sebagai kader, kata Imron, harus siap menjalankan kebijakan partai.
Sehingga, dengan siapapun ia dipasangkan, maka siap menjalankan kebijakan tersebut.
"Jika di dalam rekomendasi itu ada nama saya tentu saya akan siap sesuai dengan instruksi partai. Termasuk dengan siapapun dipasangkan, harus bisa menyesuaikan," imbuhnya.
Isu rekomendasi untuk Imron sendiri santer setelah Sekjen DPP PDIP Hasto Kristoyo menyebut PDIP bakal mengumumkan 305 pasangan calon yang akan maju pilkada.
Rinciannya, 12 bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur serta 293 calon tingkat kabupaten/kota.*