BACA JUGA:Tidak Hanya Panjang Jimat, Keraton Kasepuhan Cirebon Lakukan Tradisi Ini Jelang Maulid Nabi
Yang menggabungkan unsur cahaya dari beberapa teleskop untuk menghasilkan perkembangan polaris dalam bentuk gambar ultra yang tajam.
Para peneliti menggunakan Chara Array, yakni enam istalasi cahaya teleskop yang berasal dari California, untuk mengamati perkembangan Polaris dari tahun 2016 hingga tahun 2021.
Mereka juga melakukan analisi data perkembangan Polaris dengan menggunakan teknik interferometri dan menggunakan teleskop luar angkasa di Observatorium Apache Point.
BACA JUGA:Rumah Sakit Sentra Medika Hospital Gempol Diresmikan
BACA JUGA:Orasi dan Bakar Keranda di Depan Gedung Dewan, Mahasiswa Cirebon Ditemui HSG dan Ela
Dengan mengamati dan melacak terus pergerakan dan perkembangan Polaris Ab yang mengelilingi Polaris Aa, para peneliti dapat menghitung massa bintang utama.
Para peneliti pun menemukan Polaris Aa memiliki massa sekitar 5,13 kali dibandingkan dengan massa ketidakpastian matahari yang hanya sebesar 5 persen.
Tentunya hasil penemuan ini lebih besar daripada perkiraan sebelumnya dan hasil penemuan ini bisa dijadikan sebagai data penting untuk menguji teori tentang bagaimana sebuah bintang bisa berevolusi. (*)