BANDUNG, RADARCIREBON.COM – Gempa bumi kembali mengguncang Jawa Barat, kali ini giliran wilayah yang berada di Pantai Utara (Pantura).
Gempa bumi mengguncang wilayah Cirebon dan sekitarnya pada Kamis 3 Oktober 2024.
Tidak hanya sekali, gempa bumi yang menggentarkan Cirebon dan sekitarnya tercatat sebanyak 4 kali.
Gempa pertama dengan magnitudo 2,8 terjadi pada pukul 09.46 WIB lokasi di 30 kilometer timur laut Kabupaten Kuningan dengan kedalaman 12 meter.
BACA JUGA:Santri dan Kiai Ciamis Berikan Doa dan Dukungan untuk Pasangan ASIH di Pilkada Jawa Barat 2024
BACA JUGA:Kasus Video Mesum Ibu dan Anak di Kuningan, Pelaku Sudah Diamankan Polisi
BACA JUGA:4 Kali Gempa Bumi Guncang Cirebon dan Sekitarnya Hari Ini
Gempa kedua dengan magnitudo 2,5 terjadi pukul 12.17 WIB di 23 kilometer sebelah tenggara Kota Cirebon dengan kedalaman 19 kilometer.
Kemudian gempa ketiga pada pukul 16.03 WIB dengan magnitudo 2,7 terjadi di 28 kilometer barat daya Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada kedalaman 16 kilometer.
Adapun, gempa yang keempat dengan magnitudo 2,5 terjadi pada pukul 10.04 WIB di 23 kilometer sebelah tenggara Kota Cirebon pada kedalaman 22 kilometer.
Dengan adanya guncangan gempa bumi yang terjadi di wilayah Pantura Jawa Barat, mengindikasikan bahwa ancaman megathrust benar-benar ada.
BACA JUGA:Respons Pj Walikota Cirebon Soal Polemik Tahta Keraton Kasepuhan Cirebon
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kota Cirebon Diguncang Gempa Lagi, Kekuatan 2,5 Magnitudo
Oleh sebab itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar) Herman Suryatman mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi gempa bumi, khususnya ancaman megathrust di wilayah Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Megathrust, Hidrometeorologi Basah, dan Pilkada 2024 di Kabupaten Bandung, Kamis 3 Oktober 2024.
Herman menyampaikan bahwa terdapat lima kabupaten yang berpotensi terdampak bencana megathrust.
Meliputi Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi hal tersebut memerlukan perhatian khusus, terutama dalam upaya mitigasi bencana.
"Kita semua berharap tidak ada kejadian bencana, tetapi kita harus mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan," ujar Herman Suryatman.
BACA JUGA:Perkuat Dukungan Priangan Timur, Syaikhu-Habibie Kompak Kampanye di Ciamis
BACA JUGA:Kampanye di Ciamis, Ahmad Syaikhu Ziarah ke Makam Adipati Singacala dan Pangeran Usman
Ia juga menekankan perlunya konsolidasi di antara pemerintah daerah, terutama di kawasan Cekungan Bandung.
"Kami meminta agar dilakukan geladi lapangan terkait bencana, mengingat Bandung memiliki potensi bencana yang cukup besar, apalagi jika megathrust terjadi dan memantik pergerakan sesar Lembang," tambahnya.
Untuk itu, Sekda Jabar meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di seluruh wilayah Jawa Barat segera melakukan simulasi bencana.
"Simulasi adalah persiapan terbaik. Saya sudah menginstruksikan kepada kepala BPBD agar dalam waktu tiga bulan ke depan, paling lambat Desember 2024, dilaksanakan simulasi bencana, baik itu geladi posko, simulasi administrasi, koordinasi, hingga gladi lapangan," tegas Herman.
BACA JUGA:GEGER! Video Mesum Ibu dan Anak di Kuningan
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kota Cirebon Digoyang Gempa 2,5 Magnitudo
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh para sekretaris daerah dan kepala BPBD se-Jawa Barat, membahas juga ancaman bencana, khususnya gempa, tapi juga termasuk bencana hidrometeorologi seperti banjir, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem, abrasi, dan tanah longsor.
Dengan adanya simulasi dan koordinasi yang baik, diharapkan seluruh pihak terkait siap menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi di masa mendatang, khususnya dalam menjaga keselamatan warga Jawa Barat. (*)