CIREBON, RADARCIREBON.COM - Ratusan warga Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, menyerbu pemeriksaan dan pengobatan gratis, yang diselenggarakan oleh Perusahaan Pembangkit Listrik Cirebon Power, Rabu 23 Oktober 2024.
Warga mulai memadati halaman Kantor Kuwu Desa Kanci Kulon sejak pagi hari, untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan lebih awal.
Warga terlihat duduk dengan rapi, tepat didepan Kantor Kuwu Desa Kanci Kulon, untuk menunggu antrean panggilan pemeriksaan.
Tidak sedikit para orang tua, hadir juga bersama dengan putra-putrinya. Sehingga kegiatan pengobatan gratis ini, banyak dimanfaatkan warga untuk memeriksakan kesehatan keluarganya.
BACA JUGA:Kejagung Tangkap Tiga Hakim PN Surabaya yang Beri Vonis Bebas Ronald Tannur
Terlihat juga warga yang mengalami keterbatasan secara fisik, dibantu oleh keluarganya untuk hadir dengan cara menggunakan sepeda motor, bahkan digendong.
Petugas kesehatan dan pihak desa, juga dengan cekatan membantu warga yang mengalami kendala fisik. Mereka membantu mereka mendapatkan pelayanan kesehatan dengan maksimal.
Turini (45) warga Dusun 02 Desa Kanci Kulon salah satunya. Ia datang ke lokasi pemgobatan dan pemeriksaan gratis ini tidak sendirian.
"Saya juga mengajak kakak saya untuk berobat," ujar Turini.
BACA JUGA:4 Ajudan Prabowo dari TNI-Polri, Ini Dia Daftarnya
BACA JUGA:Farhat Abbas Doakan Mendiang Rade Gilap, Toni RM Singgung Kontribusi pada Kasus Vina Cirebon
Menurut Turini, pengobatan gratis ini sangat membantu warga, sehingga menurutnya sangat wajar jika banyak warga yang datang.
Karena menurut Turini, ia dan warga lainnya biasanya harus berobat ke Puskesmas atau pusat kesehatan lainnya, yang jaraknya cukup lumayan jauh dari desanya.
Selain harus mengeluarkan ongkos untuk menuju ke lokasi pelayanan kesehatan, Turini juga harus mengeluarkan biaya untuk berobat di tempat tersebut.
"Kalau acara ini, selain tempatnya dekat, juga gratis," ujar Turini.
BACA JUGA:Peringatan Hari Santri, Pj Bupati Cirebon Ajak Lawan Kebodohan dan Kemiskinan
BACA JUGA:Uu Ruzhanul Ulum dan 200 Simpul Pendukungnya Deklarasi Mendukung Pasangan ASIH
Ia sendiri mengeluhkan batuk, mata buram dan sesak nafas. Dengan mendatangi pemeriksaan dan pengobatan gratis ini, ia berharap keluhannya bisa hilang.
"Semoga saja sakitnya bisa sembuh," ujar Turini.
Hafid Saptandito, CSR Manager Cirebon Power mengatakan, bahwa kegiatan pemeriksaan dan pengobatan gratis ini, sebenarnya merupakan program yang sudah cukup lama.
Namun saat terjadinya Covid 19 dan adanya larangan berkerumun, membuat program ini sempat berhenti dan baru bisa kembali dilaksanakan.
Pada pengobatan dan pemeriksaan gratis kali ini, pihaknya juga bekerjasama dengan Klinik Anisa Putra Medika.
BACA JUGA:Kolaborasi Telkom dengan Rumah BUMN Tingkatkan Daya Saing UMKM Cirebon
"Program ini sudah lama, hanya saja sempat berhenti karena covid dan baru kali ini bisa kembali dilanjutkan" ujar Hafid.
Hafid menuturkan, bahwa kegiatan pemeriksaan dan pengobatan gratis di Desa Kanci Kulon ini, menargetkan untuk bisa melayani sebanyak 500 warga.
Kegiatan ini juga ujar Hafid, akan dilaksanakan di delapan desa di tiga kecamatan, yang berada disekitar Pembangkit Listrik Cirebon Power.
"Setelah dari Kanci Kulon ini, kami akan melaksanakan di desa lainnya juga," kata Hafid.
Subandi, Kuwu Desa Kanci Kulon, mengapresiasi kegiatan yang dinisiasi oleh Cirebon Power ini. Menurut Subandi, pemeriksaan dan pengobatan gratis ini sangat membantu warganya.
"Sangat membantu sekali bagi warga saya," kata Subandi.
BACA JUGA:Sakit Jantung, Raden Gilap Sugiono Sumpah Pocong Saka Tatal Meninggal di Rumah Sakit
Ia mengatakan, bahwa pelayanan kesehatan, memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Apalagi, bagi kalangan yang sudah lanjut usia.
Sehingga, ia berharap, penyelenggaraan kegiatan pemeriksaan dan pengobatan gratis ini, bisa terus dilaksanakan secara rutin di desa-desa.
Ia juga mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kepada Cirebon Power, yang memiliki inisiatif menyelenggarakan pengobatan gratis bagi warga.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Cirebon Power dan semoga kegiatan ini bisa terus dilaksanakan," ujar Subandi. (*)