RADARCIREBON.COM – Kebakaran yang kembali terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur, Kelurahan Argasunya, jadi perhatian khusus Pemkot Cirebon.
Pj Walikota Cirebon Agus Mulyadi mengungkapkan, bahwa kebakaran TPA Kopi Luhur akan segera dievaluasi.
Di samping itu, Agus mengungkapkan, bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kebakaran tersebut.
"Pertama adanya sejumlah pemulung yang beraktivitas di dalam dan sekitar TPA tersebut. Dan ini menjadi bagian dari supervisi Dinas Lingkungan Hidup (DLH),” ujarnya.
BACA JUGA:Kucing Tiba-tiba Hilang? Jangan Khawatir, Begini Cara Membantunya Pulang ke Rumah
BACA JUGA:Seberapa Efektif Program Makan Gratis Prabowo Subianto bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat?
“Kemudian salah satu pemicu kebakaran ini adalah cuaca panas yang ekstrem, ditambah dengan angin yang cukup kencang dan perilaku pemulung, yang nantinya akan dilakukan investigasi lanjutan. Karena kebakaran ini bermula dari dalam TPA, bukan dari luar yang kemudian merambah ke TPA," imbuh Gus Mul, sapaan karibnya.
Lebih lanjut dia mengimbau masyakarat untuk tidak membakar sampah di sekitar TPA Kopi Luhur.
"Kami imbau masyarakat, untuk tidak melakukan pembakaran sampah sembarangan disekitar TPA. Karena satu titik api saja yang terbawa angin ke TPA yang ada kandungan gas metana mudah terbakar, dan terjadilah kebakaran," jelasnya,
Disebutkan Pj Walikota, area TPA Kopi Luhur yang terbakar mencapai 1,5 hektar.
BACA JUGA:5 Manfaat Tauco Untuk Kesehatan Ibu Hamil dan Janin
BACA JUGA:Top 5 Karakter Anime dengan Telinga Kucing yang Paling Kawaii
"Berkat kerjasama Damkar, BPBD, TNI-Polri dan pihak-pihak lainnya, kebakaran bisa dilokalisir. Namun kami mewanti-wanti dan tetap menjaga areal kebakaran tersebut. Agar tidak ada potensi terbakar kembali," sebutnya.
Menanggapi laporan masyarakat tentang masih adanya truk sampah dari Kabupaten membuang ke TPA Kopiluhur, Agus menegaskan, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan.
"Saya belum terima laporannya soal itu. Namun, kami akan selidiki itu," pungkasnya.