RADARCIREBON.COM - Badan Pusat Statistika (BPS) Kota Cirebon telah merilis data inflasi Oktober 2024.
Dari data tersebut, BPS Kota Cirebon menyatakan bahwa Kota Cirebon mencapai inflasi terendah di Jawa Barat pada Oktober 2024.
Kepala BPS Kota Cirebon, Aris Budiyanto menuturkan, inflasi Year on Year (y-on-y) Kota Cirebon pada Oktober 2024 sebesar 0,88 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,61.
Ini menjadi inflasi terendah yang ada di Jawa Barat pada Oktober 2024.
BACA JUGA:Pria Paruh Baya di Kuningan Tewas Terperosok Septictank, Evakuasi Berlangsung Dramatis
BACA JUGA:Kakek 79 Tahun Jatuh Diserempet Truk di Flyover Pegambiran, Sopir Truk Berusaha Kabur
"Adapun Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 2,21 persen dengan IHK sebesar 106,61," tuturnya.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran.
Beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi antara lain kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,72 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,08 persen.
Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,44 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,91 persen.
BACA JUGA:Kasus Gedung Setda Kota Cirebon, Jaksa Kantongi 5 sampai 6 Calon Tersangka, Kenapa Belum Ditetapkan?
Lalu kelompok kesehatan sebesar 0,26 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,00 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,71 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,31 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,84 persen.
"Deflasi di Oktober 2024 dialami oleh kelompok transportasi sebesar -0,34 persen serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,05 persen," ungkapnya.
Inflasi pada Oktober 2024 ini didominasi karena adanya kenaikan pada sejumlah komoditas seperti sigaret kretek mesin (SKM), telur ayam ras, sigaret putih mesin (SPM), sewa rumah, upah asisten rumah tangga, mie.
Kenaikan juga terjadi pada akademi/perguruan tinggi, mobil, pemeliharaan/service, roti manis, jeruk, daging ayam ras, melon, gula pasir, dan batagor.