MAJALENGKA - Puluhan mahasiswa asal Kabupaten Majalengka yang sedang menuntut ilmu di Mesir cemas dan terlantar. Dari puluhan mahasiswa tersebut diantaranya, Jaka Zakaria (27) asal Desa Burujul, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka. Kini Jaka Zakaria dan mahasiswa lain asal Majalengka yang berada di Mesir cemas selain soal keamanan atau terganggunya kuliah, juga karena naiknya harga-harga dan ancaman kelaparan. Mereka tidak bisa pulang ke tanah air karena belum ada dar pihak KBRI yang menemui mereka. Menurut Ny Hj Ilah Nur Jamilah dan H Abdul Adjid kedua orang tua Jaka saat ditemui di rumahnya, kemarin petang (3/2), putranya terkurung di apartemen yang berjarak relatif jauh dari pusat demonstrasi di Tahrir Square, yang berada di pusat kota dan pemerintahan. “Terakhir Rabu (2/2) kami bisa berkomunikasi melalui Facebook. Katanya Jaka tidak bisa kemana-mana karena takut menjadi korban para demonstran. Dia bilang persediaan makanan di apartemen pelajar asal Majalengka menipis sedangkan harga di Mesir melambung tinggi. Mayoritas pelajar asal Kabupaten Majalengka di Kairo yang berjarak sekitar satu jam dari Tahrir Square dipenuhi ribuan demonstran,” kata Abdul Adjid sembari menambahkan Jaka sudah tinggal di Kairo selama 5 tahun, dan tahun ini akan diwisuda. Sedangkan Ny HJ Ilah Nur Jamilah berharap pemerintah Indonesia dapat memulangkan anaknya dan para mahasiswa asal Kabupten Majalengka. “Sebagai orang tua jelas kami sangat khawatir dengan keselamatan anak kami. Jadi kami hanya bisa memohon agar pemerintah segera memulangkan Jaka dan teman-temannya yang sudah kehabisan persediaan makanan,” tuturnya.(rdh)
Mahasiswa Majalengka Tidak Bisa Pulang
Jumat 04-02-2011,07:42 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :