RADARCIREBON.COM - Toleransi di Kota Cirebon sudah sangat baik dan tidak ada Maslah apa-apa.
Hal itu diungkapkan Calon Walikota Cirebon nomor urut 3 H Effendi Edo didampingi Calon Wakil Walikota Cirebon Hj Siti Farida.
Keduanya menggelar jumpa pers usai Debat Terbuka Kedua calon walikota dan wakil walikota Cirebon di Hotel Aston, Minggu (10/11/2024).
"Toleransi di Kota Cirebon sudah baik, sangat baik bahkan tentu membaik. Mari kita sama-sama menjaga dan pertahankan toleransi di Kota Cirebon ini," ungkapnya.
BACA JUGA:Perhatikan Generasi Muda, Eti - Suhendrik Akan Bangun Tekno Park di Kota Cirebon
BACA JUGA:BRI Salurkan Bantuan Beasiswa Bagi Anak TNI dan Polri di Hari Pahlawan Nasional
Menanggapi adanya penolakan warga terkait pendirian gereja di wilayah Pegambiran, Effendi Edo mengaku prihatin.
"Penolakan pendirian gereja di Pegambiran itu tidak boleh terjadi. Di Kota Cirebon semua umat beragama menjadi tanggung jawab pemerintah," ujarnya.
"Maka pemerintah harus bisa memfasilitasi, tidak boleh terjadi lagi. Jadi pemerintah harus bisa menjembatani dan pemerintah menyelesaikan persoalan yang terjadi," imbuh Edo.
Dalam kesempatan itu, Edo juga mengklarifikasi bahwa yang dibawanya saat debat bukan alat peraga kampanye.
Karena itu Edo menegaskan dirinya tidak melanggar aturan debat. Sebelumnya Edo sempat diprotes oleh pendukung calon lain saat debat.
Itu karena Edo menunjukan Kartu Idola dalam sesi debat kemarin.
"Itu bukanlah APK. Kami tadi hanya menunjukkan bahwa kita akan mengeluarkan tiga kartu yakni kartu sehat, kartu pendidikan dan kartu bahagia. Kartu itu akan kita launching manakala kami berdua dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota Cirebon," ujarnya.