CIREBON, RADARCIREBON.COM -Potensi cuaca ekstrem di Kabupaten Cirebon perlu diwaspadai. Pasalnya, sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon tercatat daerah rawan bencana hidrometeorologi. Bencana tersebut diakibatkan tingginya curah hujan, dan angin kencang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Dr Deni Nurcahya MSi mengatakan, kondisi alam yang ada di dataran tinggi dan rendah Kabupaten Cirebon menghadapi ancaman bencana alam yang beragam.
Di dataran rendah misalnya, banjir menjadi ancaman rutin saat musim hujan dan puting beliung. Sementara di dataran tinggi rawan terjadi pergerakan tanah.
“Karena itu, kami minta masyarakat untuk waspada dan dapat meningkatkan kesiapsiagaan serta mempersiapkan diri dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Seperti cara menghadapi cuaca ekstrem, kesiapsiagaan banjir, dan panduan kesiapsiagaan longsor,” kata Deni, kepada Radar Cirebon, kemarin.
BACA JUGA:185 Polisi Kawal Debat Terbuka Kedua Calon Walikota dan Wakil Walikota Cirebo, Pengamanan Luar Dalam
Untuk menghadapi potensi bencana, lanjut Deni, BPBD Kabupaten Cirebon telah menyiapkan posko siaga, serta melakukan koordinasi dengan TNI, Polri, dan tim medis untuk tanggap darurat.
Selain itu, BPBD juga meminta warga untuk melaporkan gejala awal bencana, seperti peningkatan muka air sungai atau pergerakan tanah di sekitar pemukiman.
“Persiapan diri sangat penting. Kami sarankan warga untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama di saluran air, agar tidak menyebabkan penyumbatan yang bisa memperparah banjir,” ungkapnya.
Dengan adanya imbauan ini, Deni berharap, masyarakat lebih siap menghadapi musim penghujan dan dapat mengantisipasi potensi bencana yang mengintai.
BACA JUGA:14 Tahun Penantian, Indonesia Juara Piala AFF Futsal 2024 dengan Rekor Sempurna
Perlu diketahui, ada empat potensi bencana di Kabupaten Cirebon seperti, banjir, longsor, puting beliung dan kebakaran. Dari 40 kecamatan, 21 diantaranya merupakan daerah rawan banjir.
Daerah itu adalah Kecamatan Pasaleman, Ciledug, Losari, Pabedilan, Babakan, Gebang, Lemahabang, Astanajapura, Pangenan, Mundu, Plumbon, Plered, Tengahtani, Gunungjati, Kapetakan, Suranenggala, Arjawinangun, Panguragan, Susukan, Gegesik, dan Kaliwedi.
Sementara, daerah rawan longsor terdiri dari enam kecamatan meliputi, Kecamatan Waled, Sedong, Beber, Sumber, Greged dan Dukupuntang.
Sedangkan puting beliung kerap terjadi di Kecamatan Pabuaran, Losari, Karangsambung, Astanajapura, Palimanan, Jambang, Gegesik.
BACA JUGA:Timnas Indonesia vs Jepang, Shin Tae-yong Singgung Soal Ujian Berat