XTC Gelar Nobar di Pengarengan, Sekjen: Ajang Konsolidasi Membangun Ekosistem Kreativitas Anak Muda

Sabtu 16-11-2024,02:00 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Laga Timnas Indonesia versus Jepang menghadirkan antusias yang cukup tinggi bagi pecinta sepakbola Tanah Air.

Bagi mereka yang tidak bisa menonton langsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, nonton bareng (nobar) adalah solusinya.

Bermodalkan layar putih dan proyektor, sudah membuat mereka terpuaskan untuk menyaksikan penampilan skuad Garuda.

Aksi nobar Timnas Indonesia kontra Jepang dilakukan para pemuda di Kecamatan Pangenan, khususnya Desa Pengarengan, Kabupaten Cirebon.

BACA JUGA:Aplikasi BRIMO Hadirkan Solusi untuk Memudahkan Masyarakat Bertransaksi

BACA JUGA:Pahlawan Inklusi Keuangan, Agen BRILink di Kebun Kelapa Sawit Dekatkan Layanan Perbankan dengan Warga

Mereka berkumpul disalah satu sudut desa setempat dengan satu tujuan, yakni menyaksikan Timnas Indonesia dan mengharapkan bisa mengalahkan raksasa Asia tersebut.

Menurut Endang Gunawan bahwa kegiatan nobar ini merupakan salah satu bentuk dukungan kepada Timnas Indonesia yang sedang berjuang agar bisa lolos ke Piala Dunia 2026 mendatang.

“Kami bersyukur Timnas Indonesia bisa melangkah sejauh ini. Maka, sangat rugi jika tidak menyaksikan perjalanan Timnas di babak kualifikasi Piala Dunia 2026,” tutur ketua PAC XTC Pangenan ini.

Dikatakan, sangat tidak elok jika menyaksikan pertandingan sepakbola, apalagi Timnas Indonesia hanya seorang diri.

Maka, atas restu dari Sekjen DPC XTC Kabupaten Cirebon Safik Ahmad Riadi, PAC XTC Pangenan menggelar nobar ini.

BACA JUGA:Tak Berkutik, Timnas Indonesia Dilumat Jepang 4 Gol Tanpa Balas

BACA JUGA:Hadir Ditengah-tengah Masyarakat, BRILink Jangkau ke Pinggiran Kota

“Kami sepakat menggelar nobar, sehingga kami pun mengundang seluruh anggota XTC yang ada di Kecamatan Pangenan dan para pemuda di Desa Pengarengan,” katanya.

Sekjen DPC XTC Kabupaten Cirebon, Safik Ahmad Riadi menambahkan, nobar tidak hanya sekedar menyaksikan penampilan Timnas Indonesia.

Tapi, nobar dijadikan ajang silaturahmi, sekaligus konsolidasi mengenai arah pergerakan anak muda agar bisa berbicara lebih jauh, khususnya untuk kemajuan bangsa Indonesia.

“Para pemain Timnas Indonesia bisa menjadi contoh, mereka datang dari berbagai macam latar belakang dan mau berjuang untuk Merah Putih. Ini akan kita jadikan semangat, minimalnya kami bisa berperan untuk pembangunan daerah,” bebernya.

BACA JUGA:Mengakses Layanan KPR di Bank BRI, Berikan Kemudahan dan Cicilan Ringan

BACA JUGA:Luar Biasa! Berkat Shopee 11.11 Big Sale, Penjualan Brand Lokal dan UMKM Naik 7,5 Kali Lipat

Oleh sebab itu, pihaknya berharap kedepan harus banyak diciptakan ruang-ruang publik sebagai wadah dan penunjang kreatifitas anak muda.

Sehingga, dari ruang tersebut bisa menghasilkan generasi muda yang berbakat, kompeten dan mampu berbicara lebih untuk kemajuan daerah.

“Kami XTC siap menjadi garda terdepan dalam membangun ekosistem ruang publik dan kreatifitas bagi anak-anak muda,” tegasnya.

Sementara, salah satu tokoh muda Desa Pengarengan, Muhammad Furqon menyambut baik adanya kegiatan nobar Timnas Indonesia versus Jepang.

BACA JUGA:Justin Hubner Lakukan Gol Bunuh Diri, Timnas Indonesia tertinggal 0-2 dari Jepang

BACA JUGA:Kick Off Indonesia vs Jepang: Yacob Sayuri Masuk Line Up

“Akhirnya kami bisa berkumpul dan banyak hal yang bisa didiskusikan, tidak hanya soal sepakbola, tapi hal lainnya yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas anak muda kedepan,” ujarnya.

Terkait hasil pertandingan, dikatakan meski Timnas kalah 0-4 dari Jepang, tidak menyurutkan dukungan untuk Jay Idzes dan kawan-kawan di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 ini.

“Kami akan terus dukung Timnas, kalah menang adalah biasa. Tapi, sudah lolos ke babak ketiga, mudah-mudahan lolos ke Piala Dunia 2026 itu akan sangat luar biasa,” katanya. (*)

Kategori :