Marja Terkendala Persuratan

Rabu 19-03-2014,09:55 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

SIDANGAGUNG - Janji dinkes untuk membantu Marja (65), warga Dusun Pahing, RT 04 RW 01, Desa Taraju, Kecamatan Sindangagung, yang lumpuh selama 16 tahun ditepati. Kemarin (18/3), rombongan dari Puskes Sindangagung mengunjungi rumah Marja. Namun sayang, ketika pihak puskes mau membantu yang bersangkutan tidak memiliki kartu keluarga dan KTP. Sementara dalam proses pengobatan lewat BPJS harus memilki KK dan KTP sebagai prosedur awal. “Kami sudah mengutus ke sana namun kondisinya seperti itu (tidak memiliki KK dan KTP, red). Tentu untuk memiliki BPJS harus punya kelengkapan surat,” ujar Kepala Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan pada Dinas Kesehatan Farid Rubana SE kepada Radar, kemarin (18/3). Menurutnya, setelah kelengkapan administrasi selesai Marja bisa dibantu. Jadi, sambung dia, Marja harus terlebih dahulu melengkapi segala persuratan agar segera bisa diproses lebih lanjut. Pada kesempatan itu, Farid menerangkan, pihak keluarga Marja meminta bantuan untuk pendidikan anaknya yang masih duduk di bangkus SMP. Tentu permintaan itu tidak bisa dikabul, karena Dinas Kesahatan hanya bisa membantu masalah kesehatan saja. “Jadi ada fakta baru, di mana bukan hanya butuh bantuan kesehatan namun juga pendidikan,” katanya. Kades Taraju Odjot Suarja mengaku, tidak mengetahui pasti kalau Marja tidak memiliki KK dan KTP. Jika memang Marja tidak memiliki KK dan KTP, pihaknya akan membantu proses pembuatan persuratan tersebut. “Saya akan melakukan pengecekan ke rumahnya. Saya ucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan yang mau membantu Marja,” jelasnya. Selama ini pihaknya bukan tidak mau membantu, tapi menurutnya, selama ini keluarga Marja terbilang tertutup. Dengan adanya keterbukaan ini, kata Odjot, diharapkan mampu memberikan jalan keluar Marja bisa sembuh. Sementara keluarga Marja terlihat sumringah saat rombongan dinkes datang. Bagi Dasuhi, salah satu anak Marja, penderitaan yang dialami bapaknya selama 16 tahun sudah membuat keluarganya nyaris putus asa. “Bukan kami tidak ingin Bapak sembuh, namun karena tidak ada uang. Saya bekerja tapi penghasilan pas-pasan, sehingga hanya untuk menutupi kebutuhan anak dan istri,” ujar anak keempat dari enam bersaudara ini. (mus)

Tags :
Kategori :

Terkait