Gangguan pembekuan darah: Seperti trombofilia, meningkatkan risiko penggumpalan darah.
Penyakit autoimun: Misalnya lupus atau sindrom antifosfolipid, dapat meningkatkan risiko stroke.
5. Pengaruh Gaya Hidup
Dehidrasi: Bisa mengentalkan darah, meningkatkan risiko pembekuan.
Konsumsi zat terlarang: Seperti kokain atau amfetamin, dapat memengaruhi tekanan darah dan pembuluh darah.
BACA JUGA:Mental Health: Cara Mengatasi Stres dan Tekanan Mental, Pelajaran Penting dari Para Filsuf
BACA JUGA:7 Ciri Cowok Manipulator Sedang Beraksi Memanfaatkan Wanita Rentan, Sering Gunakan Kalimat Ini
6. Infeksi atau Penyakit Lain
Meningitis atau infeksi lain yang menyebabkan peradangan pembuluh darah.
COVID-19: Pada beberapa kasus, infeksi ini diketahui meningkatkan risiko penggumpalan darah, termasuk stroke.
7. Tekanan Darah Tinggi yang Tidak Terdiagnosis
Beberapa anak muda dan atlet mungkin memiliki hipertensi tanpa gejala, yang dapat meningkatkan risiko stroke jika tidak terkontrol.
BACA JUGA:Merasa Sedih dan Putus Asa, Coba 5 Tes Kesehatan Mental Online Berikut Ini
8. Faktor Stress dan Keletihan Ekstrem
Stres emosional atau fisik berlebihan dapat memicu tekanan darah tinggi atau masalah jantung, memicu stroke.
Meskipun mereka tampak sehat, penting untuk menjaga kesehatan dengan pemeriksaan medis rutin, mengenali gejala awal stroke (seperti kelemahan mendadak, kesulitan bicara, atau pusing), dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan.