BANDUNG BARAT, RADARCIREBON.COM - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mendorong optimalisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di kawasan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jabar Herman Suryatman mengatakan, optimalisasi ini penting supaya IPAL dapat beroperasi secara maksimal.
Ia menyebut, pengelolaan IPAL di TPPAS Sarimukti perkembangan terakhir di atas baku mutu, yang seharusnya di bawah baku mutu yang ditentukan.
BACA JUGA:PSSI Ajukan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2031
BACA JUGA:Menyusul Partnernya, Mohammad Ahsan Pensiun dari Bulutangkis Setelah Indonesia Master 2025
BACA JUGA:Ada 337 Usulan DOB Baru, Wamendagri: Membuka Moratorium Butuh Kehati-hatian
"Hasil penelaahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ada COD, BOD, nitrogen dan lain sebagainya itu di atas baku mutu, terutama untuk nitrogen," ucap Herman.
"Pak Penjabat Gubernur merapatkan dan menginstruksikan saya bersama Satgas Pengelolaan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Komandan Sektor, dan Satgas Citarum Harum untuk sama-sama _on the spot_ ke lapangan melihat secara langsung kondisi IPAL," tuturnya.
Dari tinjauan lapangan, Selasa 10 Desember 2024, Herman menyebut, IPAL Sarimukti masih berjalan dengan baik namun belum optimal.
BACA JUGA:Tidak Sesuai Target, Partisipasi Masyarakat di Pilkada Jabar Hanya 65,97 Persen
BACA JUGA:Sambut Libur Natal dan Tahun Baru, PT KAI Cek Kesiapan Sarana dan Prasarana Penunjang
BACA JUGA:RSU Medimas Cirebon Tambah Ruang Rawat Inap Eksklusif
Menurutnya, hal itu karena kolam stabilisasi ada bagian yang mengalami longsor sehingga harus direhabilitasi.
Selain itu, kolam anaerob kurang berjalan baik karena mampet sehingga harus dikuras.
"Jadi ada dua persoalan. Pertama, kolam stabilisasi longsor harus diperbaiki, dan kedua, kolam anaerob mampet, maka harus dikuras. Jadi solusinya rehabilitasi dan pengurasan," terang Herman.