Pj Walikota menerangkan, program tersebut juga berpotensi melibatkan UMKM lokal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Saya yakin, dua dapur SPPG ini akan melibatkan UMKM. Ini menjadi peluang ekonomi yang besar dan perlu kita dukung."
BACA JUGA:Jadwal Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Terpilih Akan Segera Diproses
"Program MBG di Kota Cirebon diharapkan dapat menjadi model keberhasilan penyelenggaraan program makan bergizi gratis di tingkat nasional," terangnya.
Agus menuturkan, Pemkot Cirebon akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), guna memastikan program berjalan sesuai target.
Sementara itu masih di tempat yang sama, Dandim 0614/Kota Cirebon, Letkol Inf Saputra Hakki menjelaskan, program MBG merupakan bentuk perhatian pemerintah dan TNI terhadap kebutuhan dasar masyarakat, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini.
"Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi keluarga yang membutuhkan asupan gizi yang baik namun terkendala oleh keterbatasan ekonomi,"jelasnya.
Letkol Inf Saputra Hakki memastikan program MBG di Kota Cirebon tersebut berjalan lancar dan tepat sasaran.
BACA JUGA:Resmi! Cinta Quran Foundation Bangun Masjid di Yokohama Jepang
"Kami bersama Forkopimda siap memastikan program ini berjalan lancar dan tepat sasaran," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Pembina Yayasan Miftahul Ulum, Otong Iip yang ditunjuk sebagai SPG oleh BGN menegaskan, semua proses produksi makanan dalam program MBG tersebut telah sesuai dengan standar dari Badan Gizi Nasional (BGN).
"Makanan yang kami siapkan tentu sesuai standar BGN, jadi kami sudah membuat standarisasi menu yang standar bergizi seperti apa. Program ini sepenuhnya berada di bawah pengawasan BGN."
"Setiap hari sudah ditentukan, karena program ini under kontrol 100 persen dari BGN, karena Kepala Satuan SPPG sendiri itu orang BGN. Jadi, nanti setiap hari ada di dapur itu," jelasnya.
Selain itu, menurut Otong, ahli gizi, tim keuangan, hingga staf pendukung dari BGN turut terlibat untuk menjaga kualitas makanan.
"Kontrol terhadap gizi menjadi prioritas, jadi enggak asal memberikan menu makanan. Bakal ada takarannya," ujarnya.