Suherlan, Pemuda asal Subang Temukan Pupuk Ajaib

Rabu 26-03-2014,11:30 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

SUBANG - Penemuan “Pupuk Suherlan” yang bisa membuat padi sekali tanam bisa panen lebih dari satu kali oleh salah seorang pemuda asal Cibogo Subang yang baru pertama kali di dunia, membuat kagum Deputi Relevansi dan Produktivitas Iptek Kementerian Ristek RI Dr Agus Puji Prasetyono “Ini baru pertama di Indonesia bahkan di dunia. Dengan menggunakan pupuk suherlan ini padi yang sudah dipanen batangnya ditebas kemudian bisa tumbuh lagi dan kembali menghasilkan padi,” ujar agus ketika melakukan panen raya di Kampung Kalapadua, Desa Sumur Baranga, Kecamatan Cibogo yang dihadiri oleh sekda Subang, camat Cibogo dan anggota DPRD Subang, Subang, Selasa (25/3). Dengan menggunakan pupuk ini, menurut Agus mampu menggenjot produktivitas padi dengan modal minim serta akan berdampak baik bagi Kabupaten Subang yang menjadi lumbung padi nasional. ”Dengan semakin sempitnya pemanfaatan teknologi ini akan meningkatkan produtivitas hasil panen dengan luas 3,5 juta hektar areal persawahan dengan sekali tanam dua kali panen akan dihasilkan 4,5 juta ton,”ungkapnya Sementara itu, Suherman mengatakan keunggulan dari pupuk yang diciptakannya yaitu ketika padi ditanam dan disemprot dengan menggunakan pupuk ciptaannya akan tumbuh kembali. Pupuk ciptaannya merupakan pupuk yang ramah lingkungan karena 85 persen bahannya organik. “Bahannya 85 persen organik dan sisanya kimia jadi bisa menghemat pupuk kimia. Kedua akan mengurangi subsidi pupuk kalau ini digunakan oleh seluruh petani maka akan menghemat sebesar Rp13,8 triliun. Ketiga akan mengurangi pencemaran tanah,” terangnya. Ditambahkan Suherlan, dengan menggunakan pupuk tersebut petani akan menghemat biaya tanam, tetapi tidak akan mengurangi kualitas padi bahkan produksi padi akan bertambah dua kali lipat. \"Dengan menggunakan pupuk ini biaya menjadi lebih hemat, dari satu batang akan panen dua kali serta tahan terhadap hama. Dari hasil panen dari satu gereng padi menghasilkan 0,26 kilogram, jadi untuk satu hektarnya berkisar 8 ton,\" tutupnya.(ded/ara/opl)

Tags :
Kategori :

Terkait