Bidang kedua adalah raadzal yang artinya ruang dewan, merupakan bagian Tengah Baraja amphitheater yang akan menciptakan suasana nyaman dan menyenangkan dengan elemen-elemen taman luas dan pohon-pohon rindang yang memberikan kesejukan.
3. Amphitheater
Bidang ketiga adalah Amphitheater itu sendiri yang merupakan jantungnya: Amphitheater ini adalah wadah bagi kegiatan komunitas, sharing is caring, sosial, dialektika, pertukaran gagasan atau ide, pertunjukan seni dan budaya yang dilestarikan, wadah dimana kreativitas diekspose, silaturahmi dijalin, aspirasi dan inspirasi disuarakan.
BACA JUGA:Memasuki Bulan Ramadan, BMKG Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem
Semua berkarya, duduk sama rendah, berdiri tanpa raja. Tak kalah memikat yaitu Fasilitas lain yang disediakan: adanya jogging track, kolam ikan, mushola yang menenangkan, hingga area parkir untuk ratusan kendaraan baik motor, mobil, bahkan bus.
Fasilitas-fasilitas ini siap menjadi saksi acara spesial Anda: pernikahan, fine dining, pertemuan penting, MICE atau sekadar menikmati senja.
4. Soft Opening: “Belajar, Berkarya, dan Menyambut Masa Depan” Baraja—dalam bahasa Minang berarti “belajar”—menjadi filosofi utama.
Di masa soft opening ini, Baraja membuka tangan lebar-lebar untuk kritik, masukan, ide, dan kolaborasi.
BACA JUGA:Kota Cirebon Banjir Lagi: Drainase Butuh Penanganan Segera
Grand Opening rencananya digelar awal April 2025, dengan terobosan baru: integrasi teknologi AI, robotika, dan aplikasi digital untuk meningkatkan layanan.
Tapi, satu hal yang tak berubah: komitmen pada kearifan lokal, kepuasan pelanggan dan semangat kolaborasi.
"Mari Menulis Sejarah Baru Bersama"
Baraja Amphitheater bukan hanya tempat—ia adalah destinasi. Datanglah, duduklah di bawah pohon tua itu, hirup aroma kopi, dan dengarkan gemuruh ide-ide baru yang siap mengubah Ciayumajakuning—dan mungkin, dunia.
BACA JUGA:BI Buka Layanan Penukaran Uang Pecahan Baru untuk Lebaran 2025, Catat Tanggalnya
“Karena di sini, setiap mimpi punya panggungnya sendiri.”