*Kemenkes Kirim Tim ke RS Hasan Sadikin JAKARTA - Kasus penculikan bayi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung diduga tidak hanya murni kenekatan si pelaku. Muncul dugaan kasus ini didukung dari manajemen RSHS yang tidak mematuhi standar operasional prosedur (SOP) pelayanan dan keselamatan pasien. Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Ali Ghufron Mukti mengatakan, SOP tentang keselamatan pasien di rumah sakit diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 1691/2011. \"Standar keselamatan itu berlaku nasional. Jadi tidak benar jika selama ini tidak ada SOP keselamatan pasien,\" kata dia kemarin. Tapi kenapa sampai RSHS kebobolan penculik bayi? Ali Ghufron mengatakan pihaknya tidak ingin berspekulasi atas kejadian itu. Kemenkes juga belum berani berkesimpulan bahwa lolosnya penculik bayi dari penjagaan RSHS itu apakah terkait pelanggaran SOP. \"Untuk memastikan adanya dugaan itu, kita kirim tim langsung ke Bandung. Seberapa besar SOP itu dipatuhi, harus dipastikan oleh tim yang terjun langsung ke RSHS,\" ujarnya. Ali Ghufron mengatakan, sedianya tim itu dikirim kemarin. Tetapi batal karena kemarin hari libur nasional dalam rangka Hari Raya Nyepi. Dia berharap tim itu bisa segera melaporkan kondisi sebenarnya di RSHS. Menurut informasi yang dia peroleh, pelaku penculikan bayi itu tinggal di sekitar rumah sakit. Sehingga ada peluang yang bersangkutan sudah melakukan pengamatan keseharian aktivitas di RSHS. Termasuk aktivitas penjagaannya. \"Kita juga terus berkoordinasi dengan jajaran kepolisian untuk unsur kriminalnya,\" papar dia. Terkait kasus penculikan bayi di rumah sakit milik pemerintah pusat itu, belum ada sanksi yang dikeluarkan oleh Kemenkes terhadap manajemen RSHS. Dari kasus ini, Ali Ghufron berharap SOP keselamatan pasien itu dijalankan dengan sungguh-sungguh oleh manajemen rumah sakit. Sehingga tidak ada lagi kasus yang bisa merugikan pasien. Sebagaimana diberitakan Selasa pekan lalu (25/3), bayi perempuan bernama Valencia Yusnita Manurung anak pasangan Toni Manurung dan Lasmaria Manulang, diculik ketika berada di ruang perawatan RSHS, Bandung. Setelah beberapa hari, polisi berhasil mengungkap bahwa pelaku penculikan itu adalah Desi Ariani (32). Ketika hendak ditangkap, Desi Ariani kabur dan melompat dari jembatan Pasoepati, Bandung. Percobaan bunuh diri itu gagal, kini dia dirawat di RSHS. (wan)
Pastikan Dugaan Pelanggaran SOP
Selasa 01-04-2014,09:43 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :