Pemkot Harus Introspeksi

Selasa 01-04-2014,11:19 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Umar: Sekarang Segala Sesuatunya Dipolitisasi KEJAKSAN- Penemuan kondom di Alun-alun Kejaksan saat kampanye simpatik Partai Hanura masih menjadi polemik. Apalagi setelah Wakil Wali Kota Nasrudin Azis mencurigai ada sesuatu di balik penemuan kondom tersebut. Tapi terlepas dari kecurigaan itu, temuan ini mesti menjadi bahan introspeksi bagi pemkot. Ke depan pengawasan harus ditingkatkan. Hal ini disampaikan Sekretaris Komisi C DPRD Kota Cirebon, Taufik Pratidina ST. Taufik mendesak pemkot untuk serius melakukan evaluasi terhadap kinerja OPD terkait. “Jangan sampai ini menjadi persoalan yang terus berulang tanpa ada sikap yang tegas dari OPD terkait,” tegas Taufik, kemarin. Alun-alun Kejaksan, kata Taufik, menjadi kebanggaan warga Kota Cirebon karena bisa dijadikan lokasi olahraga hingga menjadi tempat menggelar event berstandar nasional. Belum lagi di sebelah alun-alun berdiri masjid megah kebanggaan warga Kota Cirebon. “Citra kota wali ini harus tetap dijaga,” tambahnya. “Pemkot, dalam hal ini OPD terkait yang berhubungan dengan penegakan perda mesti instrospeksi. Harus sering melakukan razia, karena kejadian kondom berceceran di dekat Masjid At-Taqwa ini bukan kejadian sepele. Harus serius menyikapinya,” lanjutnya. Secara terpisah, jubir NasrudinAzis, Umar Stanis Clau setuju dengan desakan elemen masyarakat supaya pemkot melakukan evaluasi dan menata Alun-alun Kejaksan agar lebih bersih dan tertib. Umar yakin bahwa alun-alun yang merupakan ruang terbuka sulit dijadikan tempat mesum. Kondisi ini menjadi berbeda jika alun-alun itu tidak lagi ruang terbuka. Karenanya Umar menganggap wajar jika wakil wali kota mensinyalir ada nuansa politis di balik penemuan kondom di Alun-alun kejaksan oleh Partai Hanura. “Wajar-wajar saja ini tahun politik. Segala sesuatunya bisa dipolitisasi. Tidak perlu kebakaran jenggot seperti itu,” kata Umar. Umar bahkan masih berbaik sangka kepada masyarakat yang menggunakan alun-alun untuk hal-hal yang baik dan bukan untuk mesum. “Warga Kota Cirebon sangat paham bahwa Cirebon adalah kota wali dan di sebelahnya ada Masjid At-Taqwa. Mereka tidak gegabah melakukan perbuatan tercela di areal masjid maupun areal Alun-alun Kejaksan,” ucapnya. HANURA MASIH GERAH Pernyataan Wakil Wali Kota Nasrudin Azis yang menyebut temuan kondom di Alun-alun Kejaksan mungkin saja dipolitisasi, mendapat kecaman dari Ketua Bapilu DPC Partai Hanura Kota Cirebon, Sobari Pasha. Dia menuding balik pemkot yang tidak mampu mengelola Alun-alun Kejaksan dengan baik. Penemuan kondom itu adalah sebuah fakta dan tidak ada rekayasa. Mestinya, kata dia, pemkot melakukan evaluasi dan berkaca diri. Yang membuat Sobari heran, justru wakil wali kota menuding ada kondom politik. Alumnus STAIN Cirebon ini menyesalkan tudingan yang dianggap terlalu mengada-ada. “Penemuan kondom itu adalah fakta, harusnya menjadi evaluasi pemkot,” tegasnya, kemarin. Sobari membantah di balik penemuan kondom itu dalam rangka mendongkrak suara Partai Hanura pada pemilu 9 April 2014. Dirinya mengingatkan pihak-pihak tertentu untuk tidak curiga terhadap Hanura, karena partainya selama ini sudah besar. Sobari meminta pihak-pihak tertentu untuk tidak berpikiran picik dengan menuding Hanura melempar persoalan kondom untuk komoditas politik menjelang Pemilu 2014. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait