“Nah oleh sebab itu, kalau sekiranya study tour itu dirasa kurang bermanfaat, yang notabene-nya kebanyakan adalah tujuannya hanya dalam tanda petik rekreasi atau hura-hura, ya tolong dikurangi. Langkah yang diambil gubernur Jawa Barat kami sangat mendukung," tambah Lalu.
BACA JUGA:Walikota Cirebon Tinjau Lokasi Hari Ini, Besok Jalan Rusak Diperbaiki
BACA JUGA:Viral Video Perang Sarung di Kuningan Ternyata Rekayasa, Begini Penjelasan Polisi
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melarang kegiatan study tour keluar daerah bagi siswa di Jawa Barat.
KDM mengungkapkan, larangan study tour ke luar daerah ini diterapkan demi meringankan beban orangtua siswa.
Di samping itu, untuk menjaga keselamatan para siswa. KDM mengatakan, bahwa selama ini banyak orang tua siswa yang terpaksa berutang hanya untuk membiayai study tour.
Di sisi lain, para pengusaha biro perjalanan dan pelaku pariwisata mengeluhkan kebijakan KDM.
BACA JUGA:Pajak Kendaraan 100 Persen untuk Jalan, Kabupaten Cirebon Siap Menyesuaikan dengan KDM
BACA JUGA:Pariwisata Jabar Diboikot Biro Perjalanan Jateng, Warga Jawa Tengah Malah Dukung Kebijakan KDM
Mereka mengatakan, akan berupaya keras mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Bara mengkaji ulang aturan study tour.
Hal ini diungkapkan antara lain oleh Koordinator Forlista Ciayuamajakuning, Ariyanto.
Menurut dia, larangan study tour sangat merugikan. Sebab, sejak kebijakan ini diterapkan, nyaris 100 sekolah sudah membatalkan keberangkatannya.
"Imbasnya turut dirasakan para biro perjalanan di Ciayumajakuning, sektor pariwisata yang baru saja bangkit pasca pandemi kini seolah merasakan pandemi kedua," ungkapnya.
Protes bahkan datang dari luar Jawa Barat. Imbas dari kebijakan KDM, asosiasi biro perjalanan di Jawa Tengah pun memboikot perjalanan wisata ke Jawa Barat.
BACA JUGA:Inilah Menu Program MBG di Kota Cirebon yang Bisa Dinikmati Siswa Selama Bulan Ramadan
Mereka sudah sepakat tidak akan melayani perjalanan wisata ke Jawa Barat, khususnya Kota Bandung.