RADARCIREBON.COM - Melakukan study tour, harus dilakukan secara matang dengan berbagai persiapan yang dilakukan sekolah maupun pihak biro perjalanan.
Supaya perjalanan berjalan lancar, pihak sekolah paling lama mempersiapkan kegiatan 1 tahun sebelum tanggal keberangkatan.
Menurut Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Industri Tour & Travel (GAPITT) Ciayumajakuning, Nana Yohana SSos, pihak sekolah sudah menghubungi biro perjalanan jauh-jauh hari.
"Beberapa bulan sebelumnya, pihak sekolah sudah melakukan komunikasi dengan biro perjalanan," kata Nana dikutip radarcirebon.com dari tayangan YouTube RRI Cirebon, Selasa 11 Maret 2025.
BACA JUGA:Gempar! Warga Pilang Mas Garden Cirebon Ditemukan Tewas Dikamarnya, Diduga Gantung Diri
BACA JUGA:Mantan Pegawai Bank Milik Negara Dijadikan Tersangka oleh Kejari Kabupaten Cirebon, Begini Kasusnya
Lebih rinci Nana menjelaskan, pihak sekolah akan melakukan komunikasi dengan travel 5 hingga 6 bulan sebelum hari H.
Namun begitu, jelas Nana, persiapan yang dilakukan pihak sekolah sebelum tanggal keberangkatan, jauh lebih lama lagi.
"Biasanya pihak sekolah sudah mempersiapkan 1 tahun sebelum tanggal keberangkatan," ucap Nana menjelaskan.
Selama 1 tahun tersebut, jelas Nana, bakal ada anjuran dari pihak sekolah agar siswa yang akan melakukan study tour untuk menabung.
BACA JUGA:Selama Ramadan PKL di Kota Cirebon Menjamur, Kepala DKUKMPP: Kami Sudah Arahkan ke Bima
Tujuannya, agar biaya study tour yang harus dibayar, tidak terlalu memberatkan orang tua siswa pada saatnya harus lunas.
"Biasanya si anak (siswa) menabung untuk keperluan study tour selama 1 tahun. Jadi tidak terlalu memberatkan orang tua siswa," papar Nana.
Selain itu, banyak orang yang terlibat untuk mengurus kegiatan study tour yang bakal dikerjakan.