Sosialisasi UN, Waspadai Kecurangan

Rabu 02-04-2014,13:15 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KUNINGAN- Seluruh kepala sekolah baik di lingkup Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Kementerian Agama hingga unsur perguruan tinggi, dikumpulkan dalam sosialisasi ujian nasional (UN) tahun 2014 di Auditorium Hotel Tirta Sanita, Sangkanhurip, Selasa (1/4). Selain kepala sekolah, dilibatkan pula kepolisian, dewan pendidikan, PGRI dan para pengawas. Kepala Disdikpora Asep Taufik Rochman M MPd menyebutkan, jumlah peserta UN seluruhnya mencapai 30.516 siswa. Terdiri dari SMP 12.409 siswa, MTs 5.022 siswa, SMA 4.472 siswa, MA 1.323 siswa, SMK 6.368 siswa, dan program kesetaraan 922 siswa. Adapun sekolah penyelenggara SMP 102 sekolah, MTs 49 madrasah, SMA 27 sekolah, MA 18 madrasah, SMK 32 sekolah dan program kesetaraan 34 sekolah. “Soal jadwal, sesuai ketetapan nasional, UN SMA/SMK/MA akan terlebih dulu diadakan, mulai 14 hingga 16 April 2014. Adapun UN susulannya pada 22 hingga 24 April 2014. Sedangkan UN SMP/MTs teragenda pada 5 hinga 8 Mei 2014 dengan UN susulan pada 12 hingga 16 Mei 2014,” sebut Taufik, diamini Sekretarisnya Drs Dedi Supardi MPd kepada Radar. Jadwal tersebut sama dengan jadwal UN paket B dan paket C. Hanya UN paket B dan paket C digelar siang, setelah SMA/SMP sederajat. Kaitan rumus kelulusan masih seperti tahun lalu, yaitu 40% nilai sekolah (NS) dan 60% UN. Untuk SMP/MTs rumusnya nilai rata-rata rapor semester 1 hingga semester 5 diberi bobot 30% ditambah nilai ujian sekolah 70%. Hasilnya disebut NS. Begitu dengan SMA/SMK/MA rumusnya nilai rata-rata rapor semester 3 hingga semester 5 bobotnya 30% dan ujian sekolah 70%. Hasilnya NS. “Untuk NA (nilai akhir), NS 40% ditambah UN 60%,” imbuh dia. Siswa peserta UN akan dinyatakan lulus UN jika NA mereka mencapai rata-rata 5,5. Nilai rata-rata di bawah itu, tidak akan lulus. Dalam NA pun, nilai rata-rata setiap mata pelajaran harus bernilai paling rendah 4. “Untuk soal juga seperti tahun lalu. Yaitu 20 paket per kelas. Jadi nyaris tidak ada celah bagi siswa UN untuk nyontek,” ujar Taufik. Sosialisasi UN penting guna menyamakan pemahaman tentang meknaisme pelaksanaan sesuai peraturan badan standar nasional pendidikan (BNSP) serta peraturan lain. Kemudian meningkatkan koordinasi dengan semua pihak terlibat dalam UN. Juga sebagai bahan informasi tentang tugas dan fungsi masing-masing komponen. Sehingga UN bisa berjalan baik. “Sosialisasi ini pun sebagai wujud komitmen seluruh jajaran dinas pendidikan beserta komponen lain untuk suksesi UN,” tandasnya. Kepada sekolah, ia menyerahkan sepenuhnya proses persiapan siswa. Yang jelas ia hanya berpesan untuk menghindari kecurangan, jangan membuat siswa tegang dengan UN. Kemudian melakukan berbagai pengayaan, try out atau cara lain yang mendukung persiapan matang UN siswa. (tat)

Tags :
Kategori :

Terkait