“Diprediksi ribuan (drivel ojol). Karena dari Kuningan dan Majalengka juga akan turun,” ujarnya, Senin 14 April 2025 kemarin.
Menurut Tryas, aksi tersebut digelar secara serentak di seluruh Indonesia. Salah satunya di Kota dan Kabupaten Cirebon.
Dia menambahkan, bahwa aksi ini akan damai ini digelar untuk menuntut kesejahteraan para driver ojol.
Tryas mengungkapkan, bahwa Nasib pengemudi ojek online di seluruh Indonesia semakin tertekan dengan system yang diberlakukan oleh aplikator.
“Tuntutannya dalam aksi itu salah satunya adalah potongan 10 persen. Yang tadinya 20 persen menjadi 10 persen."
BACA JUGA:Dihadapan Peserta PKN, Sekda Herman Bilang Begini Soal Kepemimpinan di Jabar
BACA JUGA:Tak Ada Jembatan Antara Desa Cipedes dan Cipakem Kuningan, Menerjang Sungai Jadi Rutinitas
“Karena 20 persen itu sangat berat sekali untuk kami. Karena aplikati seperti Gojek, Grab, Maxim. Artinyakan hanya menyediakan aplikasi saja."
"Sedangkan biaya kendaraan, kerusakan dan kendala segalanya kan dibebankan semuanya ke para driver,” ungkapnya.
Lebih lanjut Tryas mengungkapkan, bahwa aksi ini akan diikuti oleh semua driver ojol dari berbagai aplikator.
"Untuk aksi itu semua kita libatkan, karena ini saling bersahutan. Karena di poin tuntutan kita juga meminta kepada pemerintah itu harus hadir."
"Karena ini ada slot yang menurut saya sebagai koordinator aksi ini sangat merugikan kawan-kawan,” imbuhnya.
Adapun aksi unjuk rasa driver ojol ini akan dipusatkan di dua lokasi. Pertama di jalan Dr Cipto Mangunkusumo dan di depan Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon.
BACA JUGA:Inilah Sanksi yang Bakal Diberikan Kemendagri Untuk Bupati Indramayu Lucky Hakim
“Bukan karena kemauan sendiri para driver, tapi ini karena keadaan yang memaksa. Rencana aksi besok kurang lebih diikuti seribuan driver ojol,” tandas Tryas. (rdh)