"Menurut keterangan sopir sebelumnya minum obat karena yang bersangkutan mempunyai penyakit diabetes,” kata Awang.
BACA JUGA:Walikota Cirebon Tepis Isu Cawe-cawe Pada Pemilihan Ketua Umum KONI
BACA JUGA:Musorkot KONI Kota Cirebon, Dua Anggota Dewan Berebut Suara Terbanyak
“Namun, itupun harus dilakukan uji lab atau pun keterangan dari dokter. Apakah memang itu memengaruhi terhadap kondisi yang membuat ngantuk atau bagaimana itu juga harus dikuatkan dari keterangan dokter," tambahnya.
Awang menambahkan, pihaknya masih menunggu rekaman CCTV dari lokasi kejadian.
"Kami sedang memeriksa apakah ada tanda pengereman atau faktor lain yang menyebabkan kecelakaan ini," jelasnya.
Sementara itu, untuk penyelidikan lebih lanjut, sopir travel dan truk box masih dalam penahanan Unit Gakkum Polres Sumedang.
Dinyatakan juga bahwa pada saat proses pemeriksaan, kondisi sopir masih trauma. Tapi kondisi fisik dan kesehatannya baik.
"Tentunya akibat kejadian itu kondisi sopir ada trauma, meskipun kondisi fisik atau kesehatan baik-baik saja," ujarnya terkait kecelakaan di Tol Cisumdawu ini.
Di sisi lain, Rudianto selaku Kepala Humas RSUD Umar Wirahadikusumah, menjelaskan bahwa korban yang mengalami luka-luka kondisinya mulai membaik.
Disebutkan Rudianto bahwa korban telah diperbolehkan pulang dan dijemput oleh keluarga masing-masing.
Total ada enam orang korban luka yang dirawat. Dua di antaranya dirujuk ke rumah sakit Boromeus, Bandung.
"Dari enam korban yang dirawat, lima di antaranya mengalami luka ringan dan sudah dalam kondisi stabil,” jelas Rudianto.
“Namun, dua korban memilih untuk dipindahkan ke Bandung atas permintaan keluarga. Saat ini seluruh korban luka sudah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan medis," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut menyebabkan tiga orang meninggal dunia di Tol Cisumdawu, Selasa, 29 April 2025 sekitar pukul 10.15 WIB.
Insiden ini melibatkan kendaraan minibus travel jurusan Bandung – Cirebon dengan truk boks. Saat ini kedua kendaraan tersebut berada unit PJR Tol Cisumdawu.