RSUD Waled Minta Ganti Bantuan

Kamis 10-04-2014,12:30 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

WALED- RSUD Waled telah mengajukan permohonan penggantian bantuan Rp15 miliar dari APBD Provinsi Jawa Barat. RSUD Waled menginginkan bantuan alat kesehatan dialihkan untuk pembangunan gedung. Direktur RSUD Waled, dr H Agus Sulaeman MKM mengatakan, dibanding alat kesehatan, RSUD Waled lebih membutuhkan gedung rawat inap kelas 3. Pembangunan gedung ini juga akan menjadi solusi dari polemik rekrutmen karyawan yang menggantung. “Kita lebih memerlukan gedung perawatan ketimbang alat kesehatan. Alat kesehatan penting, tapi bila semua gedung di RSUD Waled sudah terbangun,” ujar Agus, kepada Radar, Rabu (9/4). Diungkapkannya, rencana anggaran pembangunan RSUD Waled mencapai Rp118 miliar, tapi yang turun baru Rp74 miliar. Imbasnya, banyak gedung yang dibutuhkan tapi tidak terbangun. Agus menambahkan, bila pembangunan gedung senilai Rp15 miliar tersebut terlaksana, jumlah tempat tidur pasien akan bertambah. Sehingga, pelayanan kepada masyarakat semakin bisa ditingkatkan. Di tempat terpisah, Sekretaris Komisi IV DPRD, Toif SPd menyoal konflik internal di manajemen RSUD Waled. Menurut dia, konflik tersebut tidak perlu terjadi. Sebab, bila dalam tubuh organisasi ada dualisme kepemimpinan, tentu akan berpengaruh terhadap kinerja para pegawai yang dikhawatirkan akan berdampak pada pelayanan rumah sakit. “Pelayanan akan terganggu, jika konflik ini tidak segera disudahi,” kata Toif. Dia menjelaskan, pelayanan merupakan produk utama sebuah rumah sakit. Sebab, rumah sakit didirikan oleh pemerintah daerah untuk memberikan jasa peelayanan kesehatan terhadap masyarakat, terutama masyarakat miskin yang menjadi tanggung jawab pemerintah. “Bagaimana mau memberikan pelayanan yang baik, kalau pengelolanya terkesan tidak sinergis?” tanya dia. Perlu diketahui, RSUD Waled saat ini sudah menjadi rumah sakit rujukan perbatasan antar provinsi, sehingga keberadaan rumah sakit ini mempunyai peran yang cukup vital. Karena, tidak hanya melayani masyarakat Kabupaten Cirebon saja, tapi masyarakat Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Artinya, RSUD Waled sama saja tengah menjadi duta kesehatan Kabupaten Cirebon. Bila, pelayanan terganggu akibat konflik yang tak berkesudahan, rusak pula citra Kabupaten Cirebon. “Saya minta kepercayaan yang telah diberikan oleh Pemerintah Jawa Barat dan Jawa Tengah kepada RSUD Waled, harus dijaga. Sebab, dengan kepercayaan, peningkatan pembangunan di RSUD ini bisa terus meningkat dan pelayanan kesehatan pun semakin baik,” terangnya. (den/jun)

Tags :
Kategori :

Terkait