Kursi Golkar Dapil III Terancam Hilang

Sabtu 12-04-2014,10:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

** Wali Kota Mondar-mandir ke KPU CIREBON - Ada pemandangan menarik dalam dua hari ini di lingkungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon. Wali kota Cirebon Drs H Ano Sutrisno MM mondar-mandir ke lembaga penyelenggara pemilu itu. Kedatangan pertama pada Kamis (10/4) siang dan diterima beberapa komisioner minus ketua, karena ikut rapat ke KPU Jabar. Kemudian Jumat (11/4) kemarin datang mengikuti rapat. Informasi yang dihimpun Radar menyebutkan, motif di balik kunjungan wali kota ke KPU, diduga terkait dengan pemungutan suara ulang di 12 TPS. Ano yang juga dewan penasehat Golkar punya kepentingan untuk menyelamatkan Golkar dengan mendapatkan kursi di dapil III. Karena, Partai Golkar dikabarkan bakal terancam tidak memperoleh kursi karena minimnya suara dari masing-masing caleg, termasuk Toto Sunanto yang sekarang menjabat ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon. Seusai rapat, mantan kepala BKPP wilayah Cirebon itu, langsung ke ruang kerja ketua KPU. Momen pemungutan suara ulang di 12 TPS itu, lanjut sumber Radar, menjadi pintu masuk “memesan” paling tidak satu kursi di dapil III. “Golkar dapil III terancam tidak dapat kursi, wali kota punya misi bagaimana caranya Golkar bisa mendapatkan kursi makanya bolak balik ke KPU,” ujar sumber Radar, ungkapnya. Komisioner KPU, Dita Hudayani SH saat dikonfirmasi membenarkan wali kota hari Kamis 10 April 2014 berkunjung ke kantor KPU. Maksud kedatangan wali kota karena ingin tahu lebih jauh perihal surat suara yang tertukar di 12 TPS di Kecamatan Kejaksan dan Kecamatan Lemahwungkuk. Wali kota, sambung Dita, menanyakan langsung perihal kronologis mengapa surat suara bisa tertukar, sekaligus konfirmasi kapan pemungutan suara diulang. Kebetulan, ketua KPU tidak ada di tempat karena sedang rapat di KPU Provinsi. “Iya wali kota hari Kamis berkunjung ke KPU menanyakan soal surat suara tertukar hingga pemungutan suara ulang,” kata Dita. Pengamat politik, Dedi Supriyadi SPd justru mengkritik langkah wali kota yang datang ke KPU hingga dua hari berturut-turut. Apalagi kunjungannya, ternyata dalam rangka surat suara tertukar dan pemungutan suara ulang di 12 TPS. Tentu saja kunjungan wali kota ini patut dicurigai memiliki motif politik untuk menyelamatkan Partai Golkar. Apalagi di Golkar Walikota Ano Sutrisno menjadi ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar. Mestinya, kata pria yang akrab disapa Dedi Abang ini, wali kota tidak perlu melakukan intervensi dengan datang ke KPU. Bagaimanapun juga, KPU itu memiliki otoritas penyelenggara pemilu dan wali kota tidak boleh ikut campur. Justru dengan kunjungan itu, publik akan bertanya ada apa dengan wali kota bolak-balik ke KPU. “Bolak baliknya wali kota ke KPU patut diduga memiliki motif terselubung menyelamatkan kursi Partai Golkar, karena besar kemungkinan di dapil III Golkar tidak mendapatkan kursi,” jelasnya. Sementara itu, pantauan Radar kantor KPU kemarin (11/4), wali kota seusai mengikuti rapat sosialisasi pelaksanaan pemungutan suara ulang bersama partai politik, langsung bergegas masuk ke ruangan ketua KPU dengan diikuti Sekda Drs Asep Deddi MSi. Ketika dikonfirmasi via BBM terkait beberapa kali kedatangannya ke KPU, Ano tidak memberikan jawaban. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait