KESAMBI- Naskah ujian nasional (UN) diprediksi tiba di kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Sabtu pagi (12/4) sekitar pukul 08.00. Plh Kabid Pendidikan Menengah Disdik Kota Cirebon H Abdul Haris menjelaskan, soal dikirim dari Bogor. “Kalau melihat jadwal, diperkirakan datang antara pukul 08.00 hingga 10.00,” kata Haris. Naskah yang dikirimkan, lanjut dia, merupakan soal seluruh mata pelajaran yang diujikan selama pelaksanaan UN. Nantinya, soal tersebut akan disimpan di ruangan khusus dan juga dijaga pihak pengamanan. “Nanti saat penyimpanan soal juga akan disaksikan oleh berbagai pihak sebagai bukti bahwa soal aman dan tidak ada kecurangan,” ujar Haris. Sementara Kapolres Ciko AKBP Dani Kustoni SH SIK MHum mengatakan dirinya akan menempatkan sejumlah personelnya di disdik sejak pagi. Sehingga, saat soal datang, pihaknya sudah melakukan pengamanan. “Pengamanan sudah disiapkan dari pagi. Jumlah kami sekitar 90 orang,” tuturnya. SEKOLAH PUN BERBENAH Tidak hanya Dinas Pendidikan yang mempersiapkan UN, pihak sekolah yang menjadi lokasi pelaksanaan UN pun mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam UN 14 April mendatang. Misalnya saja SMAN 6 Cirebon. Penataan ruangan UN pun mulai dilaksanakan hari ini. Dimana dalam satu ruangan terdiri dari 20 peserta ujian nasional. “Sebagian ruangan sudah disiapkan, tapi karena sebagian kelas masih dipakai oleh siswa-siswi kelas X dan XI, maka baru bisa dipersiapkan pada Sabtu (hari ini, red). Seusai pulang sekolah akan langsung kita persiapkan,” kata Wakasek Humas SMAN 6 Cirebon, Hj Susilowati MKes Epid. Di lain tempat, beberapa sekolah mengadakan doa bersama (istigosah), kemarin. Kegiatan itu dilakukan guna menyiapkan mental siswa menghadapi UN hari Senin lusa. Salah satunya di SMAN 4 Cirebon. Istigosah diadakan sejak pagi kemarin. Secara terpisah, rasa optimis menghinggapi Kadisdik Kota Cirebon Wahyo MPd. Wahyo menargetkan hasil UN tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Beberapa indikator diharapkan mampu meningkatkan capaian hasil UN menjadi maksimal. “Disdik sudah melakukan berbagai pembahasan strategi. Yang pasti, tidak akan ada bocoran jawaban,” tegasnya. Beberapa indikator dimaksud, di antaranya prosentase jumlah siswa yang lulus semakin meningkat, siswa mendapatkan nilai 10 semakin bertambah banyak, nilai terendah semakin naik lebih baik. Sebagai contoh, kata Wahyo, jika sebelumnya nilai terendah UN SMA di angka 5,2 maka tahun ini harus ditarget menjadi 5,7. Hal itu, sudah menunjukan pelaksanaan UN di Kota Cirebon semakin baik di banding tahun sebelumnya. “Kalau rata-rata ujian sekolah nilainya semakin meningkat, itu sudah jelas tanda UN kita lebih baik,” ucap Wahyo. Tidak hanya non teknis, secara teknis penyelenggaraan UN dipatok harus lebih baik pula. Wahyo menerangkan, indikasi keluhan siswa semakin berkurang dalam layanan, Lembar Jawaban Kerja (LJK) maupun sejenisnya. Dengan demikian, sistem yang dibangun harus dimulai dari musyawarah dan solusi dari persoalan sebelumnya. “Pengawasan tetap harus semakin meningkat. Agar tidak ada jawaban yang dikondisikan,” sebutnya. Terkait jawaban soal UN yang bocor, Wahyo memastikan itu merupakan kebohongan publik. Sebab, dari sejak awal hingga akhir diserahkan kepada siswa, soal disegel dan dijaga ketat berbagai pihak, termasuk didalamnya kepolisian. “Semoga tidak ada kesalahan dalam pemberian soal. UN tahun ini harus lebih baik,” ucapnya lagi. Meskipun baru menjabat, Wahyo memiliki pengalaman sebelumnya menjadi Kadisdik Kota Cirebon. Artinya, jabatan kali ini merupakan kedua kalinya sebagai penanggungjawab dunia pendidikan di Kota Cirebon. Sementara, Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon Dardjat Sudrajat mengatakan, pelaksanaan UN di tahun ini jangan sampai mengulang persoalan dunia pendidikan di tahun sebelumnya. Aksi kebocoran soal dan jual beli jawaban, tidak boleh kembali terulang. “Itu mencoreng dunia pendidikan Kota Cirebon. Disdik harus antisipasi hal ini sebelumnya,” ucap pria yang akrab disapa Ajat itu kepada Radar, Jumat (11/4). Politisi Golkar itu berharap, di bawah kepemimpinan Wahyo dengan pengalaman teknis dan akademis di dunia pendidikan, Disdik Kota Cirebon dapat membawa perubahan lebih baik. Menurut Ajat, UN merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan pendidikan dibawah pemerintahan Ano-Azis. Meskipun tidak bersentuhan langsung dengan indikator keberhasilan pendidikan, namun, berbagai kebijakan pasangan Ano-Azis yang telah dikeluarkan sedikit banyak mempengaruhi perkembangan dunia pendidikan. “Pendidikan gratis sudah diputuskan dan dilaksanakan tahun ini. Itu modal awal perbaikan pendidikan,” tukasnya. (kmg/mik/ysf)
Naskah Tiba, Jamin Tak Ada Kecurangan
Sabtu 12-04-2014,11:43 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :