Dapat Surat dari Sekolah, Inilah Curhatan Orang Tua Siswa Yang Masuk Barak Militer

Kamis 29-05-2025,21:24 WIB
Reporter : Andre Mahardika
Editor : Moh Junaedi
Dapat Surat dari Sekolah, Inilah Curhatan Orang Tua Siswa Yang Masuk Barak Militer

KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Dibalik program pendidikan karakter yang diikuti oleh 35 siswa SMP di Kabupaten Kuningan, ternyata ada cerita menarik yang terlontar dari salah satu orang tua peserta yang berasal dari Desa Winduhaji, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon.

Kusma, orang tua salah satu peserta mengatakan bahwa keluarga besarnya sangat setuju dengan adanya program yang digagas Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi.

Pasalnya, anaknya yang saat ini sedang mengikuti proses pendidikan karakter di Kabupaten Kuningan sedang memasuki fase susah diatur.

“Faktor kecanduan main handphone menjadikan anak saya itu kerap pulang pagi,” kata Kusma.

BACA JUGA:1 dari 4 Pelaku Penculikan Guru Ternyata Punya Masalah Pribadi, Kini Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

BACA JUGA:Kabar Gembira! Mahkamah Perdagangan Internasional AS Anulir Kebijakan Trump Naikkan Tarif Impor

BACA JUGA:Akibat Persoalan Ini, Eliano Reijnders Batal Bela Timnas Indonesia Hadapi China dan Jepang

Oleh karena itu, sebagai seorang ayah, dirinya kerap memberikan teguran kepada sang anak agar tidak pulang larut malam bahkan sampai pagi hari.

Bak gayung bersambut, begitu Kusma menerima surat undangan pihak sekolah membahas program pendidikan di barak militer, ia langsung menyambutnya dengan baik.

Hal itu ia setujui dengan harapan, sang buah hatinya itu menjadi sosok anak yang lebih berbakti dan lebih menjadi anak yang disiplin.

"Dimasukan ke barak militer ya karena anak saya itu memang sedang susah diatur, disuruh belajar juga susah, main handphone terus.”

“Jadi, kalau pulang itu bukan larut malam, pagi baru pulang, dibilangin susah. Ya sudah, saya masukin kesini," ujarnya, Kamis 29 Mei 2025.

BACA JUGA:Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, Arus Lalu Lintas Tol Cipali Diprediksi Meningkat

BACA JUGA:Program Ketahanan Pangan Desa Ciawijapura Cirebon Targetkan Hasil Panen Melon Capai 30 Ton

BACA JUGA:Amirulhajj Indonesia Bertolak ke Arab Saudi, Minta Doa Agar Ibadah Haji Seluruh Jemaah Lancar

Kendati tidak ikut mengantarkan anaknya ke tempat yang menjadi lokasi pendidikan, Kusma dari salah tanpa ragu mempercayakan penuh kepada tim pelatih.

"Saya tidak ikut nganter, saya percayakan semuanya demi pendidikan," tutur Kusma.

Kendati demikian, dia tak menampik ada rasa rindu mendalam lantaran tidak bertemu dengan anaknya sekitar dua minggu.

Dikatakan, tak ada persiapan khusus untuk menyambut kembalinya sang buah hati usai pendidikan.

Namun, dia yakin dengan apa yang didapat sang anak selama pendidikan, dapat ditularkan di kehidupan nanti.

"Harapannya ya supaya dia berbalik fikir, tidak seperti itu lagi. Intinya menyambut baik, setuju banget," pungkasnya. (*)

Kategori :