“Tentunya, masuk sekolahnya sesuai dengan prosedur. Karena setiap orang harus diperlakukan sama. Tapi saya bertanggung jawab atas pendidikannya sampai tamat SMA," tuturnya.
"Kalau dia pintar, dia bisa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Itu lah langkah-langkah yang kami ambil. Semoga peristiwa serupa tidak terjadi lagi pada siapa pun dan menimpa siapapun," ungkapnya.
Menyikapi persoalan ini, KDM pun menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat di Jawa Barat untuk terus mendorong generasi muda agar bisa berpendidikan minimal lulus SMA, dengan cara saling bergotong royong.
"Mari kita dorong anak-anak kita minimal lulus sekolah SMA dan mari kita bergotong royong untuk agar orang yang miskin bisa tetap sekolah.”
“Semoga, Jawa Barat anak anaknya bisa sekolah dengan baik bisa sekolah minimal pendidikannya SMA atau SMK atau Madrasah Aliyah (MA)," pungkasnya.