Longsor Galian C Argasunya, Walikota Cirebon: Sudah Dilarang Mereka Curi-curi

Rabu 18-06-2025,14:43 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Tatang Rusmanta
Longsor Galian C Argasunya, Walikota Cirebon: Sudah Dilarang Mereka Curi-curi

RADARCIREBON.COM – Walikota Cirebon Effendi Edo langsung mendatangi lokasi longsor Galian C di RT 2 RW 10, Kedung Jumbleng, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Rabu (18/6/2025).

Longsor terjadi pada Rabu pagi sekitar pukul 07.30 WIB saat aktivitas penggalian tengah berlangsung.

Peristiwa ini diuga memakan korban jiwa. Diperkirakan ada dua orang pekerja tambang yang tertimbun material longsor.

WaliKota Cirebon Effendi Edo bersama Kapolres Cirebon Kota dan Dandim 0614/Kota Cirebon membenarkan, bahwa dua warga masih tertimbun.

BACA JUGA:UMKM Madu Lokal Naik Kelas! Tembus Pasar Global Berkat Dukungan BRI

BACA JUGA:Nama 2 Pekerja yang Diduga Tertimbun Longsor Galian C Argasunya Cirebon

"Kronologinya sebelum jam 8 mereka memang sudah terbiasa menambang, jadi meskipun sudah dilarang mereka curi-curi. Masih ada dua orang yang tertimbun, warga asli sini. Untuk korban selamat itu tadi tiga orang, yang dua masih di dalam," ujar Walikota wartawan di lokasi kejadian. 

Edo menyebutkan, bahwa evakuasi masih terkendala kondisi tanah yang labil, sehingga penggunaan alat berat pun harus sangat diperhitungkan.

"Kita berupaya, cuma lihat juga kondisi tanah yang di pinggiran itu apakah aman atau tidak untuk mendatangkan alat berat. Tergantung kondisi tanah yang di atasnya," katanya.

Edo menegaskan, bahwa kawasan tambang tersebut seharusnya sudah tidak lagi digunakan karena membahayakan.

BACA JUGA:Lokasi Galian C Milik Pribadi, Korban Tertimbun Anak Pemilik Lahan

BACA JUGA:Survei Cesda 100 Hari Kerja Bupati Cirebon, 25,30 Persen Responden Tidak Puas

"Namun kenyataannya masih ada aktivitas penambangan yang berlangsung secara ilegal. Beberapa waktu yang lalu Pemerintah Kota Cirebon sudah melakukan upaya untuk tidak lagi menggali di galian C ini yang berbahaya. Namun masih melakukan. Ke depan, kita bersepakat ini ilegal, harus melakukan tindakan tegas. Nanti kita akan tutup akses masuk ke sini," tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi masih berlangsung. Dalam evakuasi tersebut mengerahkan satu alat berat Beko untuk mencari para korban.

Kategori :