Ngaku Sudah Tahu Risikonya, Kuli dan Sopir Truk Protes Galian C Argasunya Cirebon Ditutup

Senin 23-06-2025,14:56 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Tatang Rusmanta
Ngaku Sudah Tahu Risikonya, Kuli dan Sopir Truk Protes Galian C Argasunya Cirebon Ditutup

RADARCIREBON.COM – Kuli dan sopir truk melakukan aksi protes atas ditutupnya tambang eks galian C di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.

Aksi tersebut digelar di Kantor Kelurahan Argasunya, Senin, 23 Juni 2025. Sebelumnya, tambang eks galian C tersebut telah ditutup oleh Pemerintah Kota Cirebon. 

Kedatangan mereka tersebut untuk menyampaikan keberatannya terkait ditutupnya lokasi eks tambang galian C di Argasunya oleh Pemkot Cirebon.

Para kuli gali dan sopir truk tersebut melakukan audensi dengan pihak Pemerintah Kelurahan Argasunya, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan tokoh masyarakat setempat.

BACA JUGA:CFD Perdana Disambut Antusias, Pemkab Indramayu Rancang Car Free Night

BACA JUGA:UMKM Rempah Lokal Makin Mendunia, Labuna Bukukan Prestasi Bersama BRI

Suhedi, salah satu perwakilan pekerja (kuli tambang) mengatakan, berharap agar Pemerintah Kota Cirebon memberikan solusi terbaik setelah ditutupnya lokasi tambang.

"Kami merasa keberatan dengan penutupan ini. Saya perwakilan kuli, mohon kepada pemerintah agar dibuka kembali, karena ekonomi sekarang lagi sulit. Anak kami mau sekolah dan butuh biaya. Kami ingin anak-anak jangan sampai seperti ayahnya sebagai kuli," katanya.

Suhedi juga menanggapi pernyataan soal bahaya dan ilegalnya galian C tersebut.

“Kami sudah tahu resikonya, karena sudah puluhan tahun kerja di sini. Tapi ketika sudah ditutup, solusinya apa? Kalau disuruh alih profesi, ke mana? Kami kebanyakan tamat SD saja jarang. Ini bukan soal kami saja, kami perjuangkan juga untuk masa depan anak-anak kami,” ucapnya.

BACA JUGA:Program Loyalty Poin Cashier 2025, BRI Bagikan Hadiah Mobil Listrik hingga Jam Tangan Pintar bagi Merchant

Sementara itu, Lurah Argasunya, Mardiansyah menyebutkan, bahwa pihaknya hanya bisa menampung dan menyampaikan aspirasi warga ke Pemerintah Kota Cirebon.

"Penutupan galian ini sudah berlangsung sejak lama, terlebih pasca peristiwa longsor yang menewaskan dua pekerja tambang  belum lama ini. Saya atas nama keluarga besar Kelurahan Argasunya bersama Ketua LPM, Babinsa, Bhabinkamtibmas menerima aspirasi warga hari ini," sebutnya.

Perihal penutupan galian, menurut Mardiansyah, memang sudah ada spanduk larangan sebelum kejadian longsor yang menewaskan dua orang.

"Diperkirakan, ada sekitar 500 orang yang menggantungkan hidup dari aktivitas galian C. Tadi kami sampaikan kepada warga, agar menunjuk perwakilan untuk menyampaikan aspirasi yang akan kami teruskan ke pimpinan atas. Mereka juga menanyakan, kalau alih profesi, ke mana arah profesinya. Karena pekerja galian ini beragam, dari tukang gali, tukang angkut, calo pasir, sampai yang punya mobil,” ujarnya.

Kategori :