
CIREBON, RADARCIREBON.COM – Banyak hal yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi saat berpidato dalam Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi ke-598 Kota Cirebon, Sabtu 28 Juni 2025.
Dedi Mulyadi menyoroti pembangunan infrastruktur Kota Cirebon yang harus diperbaiki guna meningkatkan daya tarik wisatawan.
"Standarnya sederhana, jalan-jalan harus baik. Gang-gang kecil dipaving dan ditanami pepohonan agar rindang. Kalau jalannya mulus, trotoarnya artistik dan tertata, itu akan jadi daya tarik wisatawan," kata Dedi Mulyadi di Gedung DPRD Kota Cirebon.
BACA JUGA:Pelaku Pencurian Mobil di Cirebon Ditangkap Sebelum Kabur ke Aceh
BACA JUGA:Diduga Kelalaian Dokter, Bayi Asal Kuningan yang Sudah Dinanti 7 Tahun Lahir Tak Bernyawa
BACA JUGA:Relaksasi Pajak Kendaraan Diperpanjang hingga September, Begini Langkah Bapenda Jabar
Selain infrastruktur jalan dan trotoar, Dedi Mulyadi juga menyoroti pentingnya penataan daerah aliran sungai agar bersih dan bebas dari sampah.
"Daerah aliran sungainya harus bersih, diperhatikan sampah-sampahnya," imbuhnya.
Kemudian, secara budaya Dedi Mulyadi mendorong Pemerintah Kota Cirebon menciptakan ciri khas dalam aktivitas perdagangan, salah satunya dengan mengenakan pakaian tradisional saat berjualan.
"Pedagang ditata ditempatkan secara baik bahkan punya khas. Kalau hari apa pakai baju khas Cirebon, baik laki-laki maupun perempuan," ungkapnya.
Untuk merealisasikan hal tersebut, Dedi Mulyadi menyatakan siap bersinergi dengan Walikota Cirebon Effendi Edo dalam pengalokasian anggaran daerah, khususnya untuk pembangunan infrastruktur.
BACA JUGA:Pimpin Upacara Hari Jadi Kota Cirebon, Effendi Edo: Jaga Kota Ini Seperti Rumah Sendiri
BACA JUGA:Dedi Mulyadi Minta Walikota Cirebon Aktif di Media Sosial
BACA JUGA:Lewat Dukungan BRI, Casa Grata Buktikan Camilan UMKM Bisa Mendunia
"Keterbukaan dalam transparansi anggaran daerah agar diketahui oleh seluruh warga kota Cirebon. Saya yakin dengan APBD nya dibuka (transparan) itu nanti akan banyak alokasi anggaran yang dibelanjakan untuk infrastruktur karena kota itu jalannya harus pada mulus trotoarnya artistik tertata," tegas pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM).
Menjawab tantangan yang diberikan KDM, Walikota Cirebon Effendi Edo menyampaikan komitmennya untuk memperkuat sinergi lintas sektor demi mewujudkan kota yang tangguh terhadap perubahan iklim dan berkelanjutan.
"Bagian dari komitmen kami membangun kota yang tangguh menghadapi perubahan iklim," ucap Effendi.
Ia juga menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur akan menjadi prioritas utama Pemerintah Kota Cirebon demi memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
"Peningkatan infrastruktur akan menjadi prioritas kami. Kebijakan yang kami ambil harus berpihak pada keberlanjutan dan kesejahteraan warga," tandasnya. (*)