Ditambahkan H Jajang, proses internalisasi nilai-nilai seperti cinta, toleransi, empati, dan keadilan sosial, dapat dilakukan secara sistematis dan terstruktur sejak usia dini lewat KBC.
BACA JUGA:Jangan Cuma Rebahan Aja, Ini 5 Ide Kegiatan Seru bareng Keluarga saat Liburan Sekolah
BACA JUGA:Utang Pemkab Kuningan Ditarget Tuntas Akhir Tahun, Masih Tersisa Rp66 Miliar
"KBC ini adalah metode pembelajaran yang dari hati. Dulu guru-guru kita mengajar dan mendidik dengan sepenuh hati, tidak menggugurkan kewajiban saja," kata Jajang.
Jajang mengungkapkan, bahwa melalui pendekatan yang mengintegrasikan nilai-nilai cinta dan toleransi kedalam pembelajaran, kurikulum ini menawarkan solusi untuk berbagai konflik sosial, diskriminasi, dan ketidakadilan yang terjadi di berbagai belahan dunia.