Caleg Nasdem Luruk Panwaslu

Rabu 23-04-2014,10:15 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

*Laporan Money Politics Caleg Sesama Partai Tak Digubris CIREBON - Merasa laporan perihal money politics yang dilakukan sesama caleg Partai Nasdem tidak direspon, kemarin (22/4), beberapa caleg Partai Nasdem ramai-ramai meluruk Kantor Panwaslu Kota Cirebon. Mereka adalah Ikhwan Malik, Junizar (Uyung), Irwan Nurdin, Deden Kusnan dan Karsudin. Kedatangannya hanya diterima anggota Panwaslu Susilo, sedangkan Ketua Panwaslu Munarso S.Sos dan anggota lainnya Indra Setiawan tidak tampak batang hidungnya. Caleg Partai Nasdem Dapil III, Karsudin mempertanyakan kinerja panwas selama ini. Karena laporan money politics caleg Partai Nasdem yang sudah dilaporkan ke panwaslu hingga sekarang belum ada kejelasan. Padahal laporan sudah dilakukan sejak 10 hari lalu. Karena itu, Karsudin mempertanyakan apa saja yang sudah dilakukan oleh panwaslu selama ini. Yang membuat Karsudin jengkel, justru Munarso dan Indra memilih kabur ke Bandung dengan alasan rapat koordinasi ke Bawaslu. Padahal rapat koordinasi sebenarnya sudah dilakukan sejak tanggal 20 April, tapi sampai sekarang mengapa tidak kunjung kembali ke Cirebon. “Laporan kita ini dibatasi oleh waktu. Padahal sudah sangat jelas pelapor sudah ada, barang bukti sudah ada, saksi juga sudah ada. Tapi mana tindak lanjutnya,” ujarnya. Menurut Karsudin, panswaslu bekerja untuk masyarakat, kalau kurang saksi pihaknya siap mengundang saksi lagi sehingga menjadi lengkap. “Yang sudah ada aja belum terealisasi, seperti laporan money politics, apalagi kalau kami melaporkan kembali dugaan adanya penggelembungan suara dan ada buktinya,” katanya berapi-api. Karsudin mengancam jika panwaslu tidak punya nyali pihaknya akan melangkah lebih jauh. “Panwaslu akan kami laporkan ke kepolisian, karena 10 hari tidak ada kejelasan dengan alasan alamat saksi tidak ada,” ancamnya. Caleg lainnya, Deden Kusnan menyatakan bila memang panwaslu menganggap saksi tidak lengkap alamatnya, dirinya siap untuk menghadirkan kembali saksi dengan alamat yang lengkap. Hanya saja, jika saksi itu dihadirkan apakah panwaslu serius atau tidak mengusut money politics ini. “Sekarang juga saya bawa saksi, panwaslu punya keseriusan atau tidak, kalau tidak serius panwas akan saya habisin,” ancamnya. Caleg Nasdem Dapil I Harjamkuti ini menegaskan, panwaslu itu adalah teamwork, maka sesama komisioner panwaslu harus tahu perkembangannya, bukan malah tidak tahu perkembangan laporan dugaan money politics. “Apalagi panwaslu itu makan uang rakyat, menerima gaji dari rakyat,” ujarnya. Caleg Nasdem Provinsi, Irwan Nurdin kepada wartawan juga memebeberkan, tanggal 12 April pihaknya sudah membuat laporan ke panwaslu. Dan, kedatangannya kembali ke panwaslu untuk mempertanyakan tindak lanjutnya. “Kalau tidak ada tindak lanjut, buat apa menjadi panwaslu. Kalau penjelasananya hanya saksi alamatnya tidak lengkap, itu sama saja menyamakan panwaslu dengan tukang becak karena bisa memberikan penjelasan seperti itu. Bukti jelas, uangnya ada, rekaman ada. Kalau serius, sehari selesai. Laporannya dibukukan semua,” bebernya sambil menunjukkan dugaan money politics salah satu caleg. Irwan juga membeberkan SK DPP Partai Nasdem perihal instruksi DPP Partai Nasdem yang tertuang dalam surat nomor 035-SI/DPP-NasDem/IV/2014 tertanggal 11 April 2014. Isi surat tersebut menegaskan pengurus dan caleg Partai Nasdem yang terbukti berbuat curang, memanipulasi perolehan suara, mengubah rekapitulasi perolehan suara atau kecurangan lainnya, maka DPP akan mengusulkan kepada KPU untuk melakukan penggantian calon terpilih anggota DPR, DPRD. Mengusulkan yang bersangkutan kepada KPU untuk melakukan pergantian antar waktu anggota DPR, DPRD serta mencabut keanggotaan dari Partai Nasdem. Anggota Panwaslu, Susilo menjelaskan, keberadaan Munarso ada di Bandung untuk melakukan rapat koordinasi, begitu juga dengan Indra Setiawan juga berangkat ke Bandung. Sedangkan dirinya hanya lebih ke administratif saja. “Laporan yang masuk ke panwaslu salah satu kendalanya karena alamat saksi yang tidak jelas, saya hanya bagian administrasi saja,” kilah Susilo. Selain Nasdem, dari Partai Gerindra juga mempertanyakan perkembangan laporan dugaan money politics yang dilakukan salah sesama caleg Gerindra Dapil III Kota Cirebon. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait