Demokrat Kota Harus Koalisi, Golkar Bergejolak

Rabu 23-04-2014,11:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON-Perolehan kursi Partai Demokrat Kota Cirebon yang hanya tiga kursi membuat partai berlambang Bintang Mercy ini tidak bisa menjadi fraksi mandiri. Mereka harus bergabung dengan parpol lain untuk bisa bersatu menjadi fraksi. Ketua DPC Partai Demokrat Kota Cirebon, Nasrudin Azis mengakui hasil Pemilu Legislatif 2014 memang jauh dari harapan partai yang sudah ditargetkan. Dari target awal mempertahankan enam kursi, tapi hanya meraih tiga kursi dan tiap dapil menyumbangkan satu kursi. Turunnya kursi di parlemen, lanjut Azis, menjadi bahan evaluasi DPD Partai Demokrat Jawa Barat. Karena hampir seluruh wilayah di Jawa Barat Partai Demokrat mengalami penurunan kursi. “Terkecuali Cianjur yang berhasil unggul, selain Cianjur semuanya menjadi bahan evaluasi, termasuk Kota Cirebon,” ungkapnya. Walaupun demikian, Azis bersyukur atas hasil yang diterima saat ini. Karena rakyat Kota Cirebon masih mempercayai Demokrat meski memang sangat berat dan terseok-seok. Dapil I masih tetap menempatkan kader Demokrat mendapatkan kursi yakni M Handarujati Kalamullah, Dapil II diraih H P Yuliarso BAE dan Dapil III Junaedi SH. Azis berharap dengan terpilhnya kader Demokrat untuk duduk di kursi parlemen, focus kerja partai akan lebih banyak memberikan pelayanan dan kerja-kerja nyata untuk masyarakat. “Terima kasih kepada masyarakat Kota Cirebon yang masih peduli kepada Demokrat. Ini membuktikan bahwa partai masih ada dan siap terus bekerja untuk rakyat, untuk terus mengabdi dan bekerja,” katanya. Berbeda dengan Partai Golkar, kegagalan Ketua DPD Partai Golkar Ir Toto Sunanto meraih kursi DPRD justru memunculkan gejolak di tubuh partai berlambang pohon beringin dan tidak puas atas kinerja kepengurusan partai Golkar. Kader Golkar Harjamukti, Didi Sunardi SE menyatakan ketidakpuasan atas kinerja Golkar di bawah kepengurusan Toto Sunanto. Dengan kegagalan ketua partai meraih tiket ke Griya Sawala, mau tidak mau harus ada evaluasi kinerja kepengurusan. “Perolehan kursi Pemilu 2014 turun, Pemilu 2009 meraih lima kursi, tapi sekarang malah hanya empat kursi. Padahal kuota kursi di DPRD bertambah dari 30 kursi menjadi 35 kursi. Kami mendesak perlu ada evaluasi kinerja Partai Golkar Kota Cirebon atas hasil pemilu tahun ini,” tandasnya. (jun/abd)

Tags :
Kategori :

Terkait