PDAM Terbesar, Setor Rp6,162 Miliar untuk PAD Kota Cirebon, Bank Cirebon Masih Cari Investor

Selasa 22-07-2025,10:32 WIB
Reporter : Tatang Rusmanta
Editor : Rusdi Polpoke
PDAM Terbesar, Setor Rp6,162 Miliar untuk PAD Kota Cirebon, Bank Cirebon Masih Cari Investor

BACA JUGA:Diduga Over Heat, Pabrik Briket Arang di Cirebon Kebakaran

BACA JUGA:Pemkot Cirebon Ingin Tata Kawasan Bima, Satpol PP Kasih Ultimatum ke PKL

Itu diakui oleh Direktur Perumda Farmasi Ciremai, Emirzal Hamdani. Menurut dia, PD Farmasi belum bisa setor ke PAD karena masih fokus berbenah. 

“Kita belum bisa setor PAD karena masih fokus penyehatan perusahaan,” katanya.

Sementara itu, Direktur Umum dan Keuangan Perumda Pasar Berintan, Dudung Abdurahman menjelaskan bahwa Perumda Pasar Berintan rutin menyetorkan PAD, di mana yang disetorkan setiap tahun sekitar Rp300 juta.

Bank Cirebon Cari Investor

BACA JUGA:Klaim Dana Kaget Hari Ini Rp50.000 Saldo Dana Gratis Cair ke Dompet Elektronik Kamu Sekarang Juga!

Bank Cirebon sudah berubah status dari Perusahaan Umum Daerah atau Perumda menjadi Perseroan Daerah atau Perseroda.

Perubahaan ini telah disetujui oleh DPRD Kota Cirebon. Dengan demikian, Bank Cirebon bisa menggandeng investor swasta.

Investor swasta ini dibutuhkan untuk menambah modal. Terlebih lagi di dalam perda telah ditetapkan kecukupan modal sebesar Rp100 miliar. 

Untuk itu, salah satu sumber Radar Cirebon di internal Pemkot Cirebon mengungkapkan, bahwa salah satu direksi Perseroda Bank Cirebon sudah mulai pendekatan ke calon investor.

Disebutkan bahwa pihak Bank Cirebon telah bertemu dengan salah satu pengusaha ternama untuk menawarkan penambahan modal. 

Sementara itu, Direktur Kepatuhan Bank Cirebon H Titin Agustin SE menjelaskan, sebagai Perseroan Daerah, Bank Cirebon bisa menggandeng investor. 

Namun demikian, dalam sistem permodalan tersebut, saham mayorita tetap milik Pemkot Cirebon.

Dengan persentasi sebesar 51 persen saham milik Pemkot Cirebon dan 49 persen bisa dimiliki investor dari luar. 

Walaupun ditentukan modal dasar Rp100 miliar, kata Titin, modal dasar itu bisa dalam bentuk uang tunai maupun non tunai, dan pemenuhan modal awal ini bisa dilakukan bertahap. 

Kategori :