
MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bakal mendatangi Kabupaten Majalengka dalam waktu dekat ini.
Namun, kedatangan KPK ke Majalengka bukan untuk menyelidiki kasus korupsi, melainkan bagian dari rangkaian agenda yang digelar di delapan kota dan kabupaten.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Majalengka, Aeron Randi AP MP, saat memimpin apel pagi bersama yang digelar di Lapangan Setda Majalengka, Senin, 21 Juli 2025.
Menurut Sekda Aeron, program yang diinisiasi oleh KPK ini, akan menjelajahi delapan kabupaten atau kota dengan berbagai rangkaian acara edukatif dan inklusif.
BACA JUGA:Pacar Hokky Caraka Dilecehkan, 5 Pemilik Akun Instagram Ini Langsung Disomasi
"Melalui kegiatan ini, kita diajak untuk lebih aktif dalam upaya pencegahan korupsi, menyasar berbagai kalangan usia, dan membangun kesadaran kolektif akan pentingnya kejujuran serta tanggung jawab," kata Aeron Randi dikutip dari Koran Radar Cirebon Edisi Selasa, 22 Juli 2025.
Kegiatan yang akan berlangsung selama satu hari penuh itu, akan diisi dengan senam bersama, pertunjukan edukatif dari tim KPK, dan berbagai aktivitas menarik lainnya.
"Fun fest ini diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada masyarakat, khususnya generasi muda, sejak usia dini," katanya.
Sekda Aeron dalam arahannya, mengajak kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya para ASN, untuk menjadi teladan dalam membangun budaya integritas dan menjauhi praktik korupsi.
BACA JUGA:Beri Kemudahan dan Kenyamanan Bertransaksi, Pengguna BRImo Tumbuh 21,2 Persen Capai 42,7 Juta User
BACA JUGA:Korban Penusukan di Jl Kanggraksan Mengadu, Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku
"Mari bersama-sama mewujudkan masyarakat yang kuat, berani, dan bebas dari korupsi. Kita adalah garda terdepan dalam membangun Kota Angin yang bersih dan berintegritas, guna terciptanya Majalengka Langkung SAE (Majalengka yang lebih baik)," ungkapnya.
Sekda Majalengka menekankan, pentingnya semangat kolektif dan keberanian dalam menegakkan nilai-nilai integritas di lingkungan birokrasi.
"Antara rasa malu dan keberanian sering kali hanya dipisahkan oleh garis yang sangat tipis. Oleh karena itu, dibutuhkan keberanian kolektif untuk menyuarakan kebenaran dan menjunjung tinggi integritas," tegas Aeron di hadapan para ASN.
