
Sementara itu, Kepala Desa Sepat, Akbar Sudrajat mengatakan, bahwa penanaman bibit pohon jenis mahoni dan ketapang dipilih untuk solusi jangka panjang mengatasi abrasi di Bantaran Sungai Ciwaringin.
BACA JUGA:Beri Kemudahan dan Kenyamanan Bertransaksi, Pengguna BRImo Tumbuh 21,2 Persen Capai 42,7 Juta User
BACA JUGA:Korban Penusukan di Jl Kanggraksan Mengadu, Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku
"Kami hanya bisa menanam puluhan bibit pohon di titik abrasi Sungai Ciwaringin, karena perbaikan permanen bukan wewenang Pemdes. Itu merupakan tanggung jawab BBWS," ujar Akbar.
Ia mengungkapkan bahwa permasalahan abrasi di wilayah tersebut telah terjadi selama puluhan tahun tanpa ada perhatian serius dari pemerintah pusat.
Bahkan, beberapa rumah warga telah terdampak akibat luapan air sungai, yang juga mengancam puluhan kepala keluarga di sekitar bantaran sungai.
Akbar menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya mengatasi abrasi, baik dengan mengusulkan pembangunan bronjong kepada OPD terkait maupun melalui penanaman bibit pohon di titik-titik rawan abrasi.
"Kami berharap, dalam jangka panjang, pohon-pohon yang ditanam ini dapat tumbuh besar dan mampu menahan derasnya arus air saat Sungai Ciwaringin meluap," tutupnya.