Tsamara juga menyoroti bagaimana Kluivert mampu menyatukan pemain muda dan senior dalam satu tim yang solid, serta menerapkan strategi permainan modern yang sesuai dengan karakter pemain Indonesia.
Menurutnya, pelatih seperti Kluivert adalah aset jangka panjang yang tak bisa diukur hanya dari satu hasil kualifikasi.
Ia menyebut bahwa membangun tim nasional yang tangguh butuh waktu dan kesabaran, serta keberanian untuk tetap percaya pada proses, bukan hanya terpaku pada hasil akhir.
Tsamara juga menyarankan agar evaluasi terhadap Kluivert dilakukan secara menyeluruh dan objektif, bukan hanya berdasarkan hasil pertandingan terakhir.
BACA JUGA:Mau Modal Usaha Legal Dengan Cicilan Ringan? Ini Tabel KUR BCA Terbaru Lengkap Dengan Caranya!
Ia percaya bahwa pelatih yang mampu membawa Indonesia sejauh ini layak diberi kesempatan untuk melanjutkan pekerjaannya, bahkan jika Indonesia tak berhasil menembus Piala Dunia 2026.
Baginya, hasil positif di ronde keempat sudah cukup untuk membuktikan bahwa Kluivert membawa arah baru yang lebih baik.
Pendapat Tsamara menambah warna dalam diskusi publik yang sedang panas terkait masa depan pelatih Timnas.
Di tengah desakan sebagian pihak yang ingin perubahan, muncul suara yang berbeda, sebuah pernyataan bahwa sepak bola bukan hanya soal angka, tapi juga proses membangun karakter, semangat juang, dan harapan.