CIREBON- Beberapa aset besar di Kota Cirebon kini terbengkalai. Tak hanya Gedung Wanita (GW) atau Taman Ade Irma Suryani (TAIS), aset lainnya yang juga belum diurus adalah Gedung Kesenian (GK) Rarasantang yang berada di kompleks Bima. Dinas Pemuda Olahraga, Kebudyaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Cirebon sedang mendorong proses percepatan agar perbaikan bisa dilakukan di APBD Perubahan 2014. \"Saya sedang mendorong supaya cepat diproses,\" tutur Kepala Disporbudpar Kota Cirebon Drs Dana Kartiman MPd. Pelaksanaan rehab nanti, kata dia, akan dilakukan oleh pihak DPUPESDM. Upaya koordinasi pun akan terus ditempuh disporbudpar agar perbaikan bisa maksimal. \"Dalam perencanaan kami minta diikutsertakan. Karena gedung tersebut bukan hanya sekadar gedung. Tetapi mempunya karakteristik tersendiri, terutama di artistik ruangannya,\" tuturnya. Ditanya anggaran, Dana mengaku belum mengetahuinya secara pasti. Namun, perbaikan rencananya bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat. \"Untuk anggaran yang tahu itu DPUPESDM. Nilai anggarannya antara Rp1,8 miliar sampai Rp2,5 miliar. Belum saya tanyakan lagi, nanti Insya Allah Senin akan saya koordinasikan lagi dengan DPUPESDM,\" terangnya. Sementara Wakil Wali Kota Cirebon Drs H Nasrudin Azis SH merasa prihatin dengan kondisi GK Rarasantang. Azis mengatakan gedung tersebut sudah tidak layak untuk dipergunakan. Padahal, bila sudah aktif, banyak aktivitas kesenian atau pementasan budaya yang bisa ditampilkan di gedung tersebut. \"Apalagi gedung tersebut juga bisa menjadi wadah bagi para seniman,\" tuturnya. Mendapati kondisi gedung seperti itu, Azis mengaku akan meminta dinas terkait untuk segera mengurusnya. Sehingga diharapkan gedung tersebut bisa segera difungsikan oleh masyarakat. \"Nanti akan segera saya minta disporbudpar untuk mengurus permasalahan itu. Jujur, saya juga prihatin melihat aset seperti itu terbengkalai,\" tuturnya. (kmg)
Wawali Prihatin, Minta GK Direhab
Sabtu 26-04-2014,10:30 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :