Pihaknya memberdayakan pemuda desa yang telah mengikuti pelatihan sebagai petani muda.
"Kami bentuk Brigade Pangan, satu-satunya di Indonesia, yang dibentuk di Desa Wanasari, bekerja sama dengan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)," tambah Taryono.
Brigade Pangan menjadi bagian integral dari koperasi yang bertugas membantu petani anggota, mulai dari pengolahan lahan hingga masa panen.
Mereka juga membantu mengatasi berbagai permasalahan seperti kelangkaan air, serangan hama dan penyakit, hingga persoalan pemupukan.
Sejak diresmikan pada tahun 2024, Koperasi Sri Unggul Sejahtera telah memiliki 255 anggota yang tergabung dalam tujuh Kelompok Tani di Desa Wanasari.
Total lahan yang dikelola mencapai 484 hektare. Dari jumlah tersebut, seluas 50 hektare dikembangkan sebagai lahan pertanian semi organik, yang dikelola langsung oleh Brigade Pangan.
"Alhamdulillah, jumlah anggota terus bertambah. Saat ini, meski usaha utama masih berupa penyewaan alsintan, kami memberikan potongan harga hingga Rp300 ribu bagi anggota," paparnya.
Selain itu, sebut Taryono, Brigade Pangan turut mengawal seluruh proses pertanian.
"Kami juga bekerja sama dengan ICMI, Koperasi Warga Jakarta (Kowaja), dan mitra lainnya untuk menyerap hasil panen. Jadi, dari hulu ke hilir sudah kita siapkan," jelas Taryono.
Baru-baru ini, Koperasi Sri Unggul Sejahtera menjadi salah satu dari lima lokasi yang dipilih Kementerian Pertanian RI dalam program pilot project modernisasi pertanian berbasis petani muda dan korporasi tahun 2024.
Di Kabupaten Indramayu ada sekitar 10.000 hektare lahan yang masuk dalam program ini, tersebar di lima kecamatan.
Diantaranya, Kecamatan Bangodua, Tukdana, Widasari, Lelea, dan Cikedung. Masing-masing kecamatan memiliki koperasi pertanian.
Kelima koperasi tersebut tergabung dalam satu korporasi koperasi yang dinamakan Koperasi Bintang Kencana Dharma Ayu, yang kini telah aktif menjalankan berbagai usaha, khususnya di sektor pertanian.
"Di Bangodua, program ini dijalankan oleh Koperasi Sri Unggul Sejahtera di Desa Wanasari," ujar H Taryono.
Ia berharap, keberadaan koperasi pertanian sebagai pilot project nasional ini mampu membawa kemajuan signifikan bagi sektor pertanian di Kabupaten Indramayu sebagai lumbung pangan nasional.
Keberadaan Brigade Pangan juga diharapkan dapat mendorong regenerasi petani demi menjaga ketahanan pangan di masa depan.