BACA JUGA:Baru di Cirebon, Objek Wisata Mangrove Dewi Surga Diyakini Bakal Jadi Magnet Pengunjung
BACA JUGA:Massa Bertahan di Sekitar Mako Brimob Kwitang, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
Sektor manufaktur, khususnya, menjadi primadona karena penyerapan tenaga kerjanya yang tinggi dan tawaran upah yang kompetitif.
Sektor Pekerjaan dan Gaji
Bagi lulusan SMA, sektor manufaktur di Korea Selatan menawarkan berbagai jenis pekerjaan, mulai dari operator mesin, perakitan produk elektronik, hingga pengemasan.
Upah minimum di Korea Selatan tergolong tinggi jika dibandingkan dengan standar upah di Indonesia.
Berdasarkan data terbaru, upah minimum per jam di Korea Selatan terus mengalami kenaikan setiap tahunnya, yang secara signifikan dapat meningkatkan kesejahteraan para pekerja.
Selain upah pokok, para pekerja juga berhak atas tunjangan-tunjangan lain, seperti lembur, bonus, dan asuransi.
Penting untuk dicatat bahwa jam kerja di Korea Selatan cenderung panjang, dan budaya kerja yang serba cepat serta disiplin sangat dijunjung tinggi.
Oleh karena itu, para calon PMI harus memiliki ketahanan fisik dan mental yang prima.
Sektor lain yang juga terbuka adalah perikanan dan pertanian, meskipun jumlah penempatannya tidak sebanyak di sektor manufaktur.
Bekerja di sektor ini menuntut adaptasi dengan kondisi alam dan pekerjaan yang lebih berat. Namun, gaji yang ditawarkan juga cukup menjanjikan.
Tantangan dan Kiat Sukses Kerja di Korea Selatan
Bekerja di negeri orang, apalagi dengan budaya yang sangat berbeda, tentu membawa tantangan tersendiri.
Salah satu tantangan terbesar adalah adaptasi budaya. Budaya kerja di Korea Selatan sangat mengedepankan hirarki, disiplin, dan etos kerja yang tinggi.
Memahami dan menghormati norma-norma ini adalah kunci untuk dapat berintegrasi dengan baik di lingkungan kerja.