Mutasi Pejabat di Pemkab Cirebon Akan Kembali Digelar, Cacat Waktunya

Rabu 03-09-2025,05:01 WIB
Reporter : Samsul Huda
Editor : Rusdi Polpoke

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Cirebon memastikan akan kembali menggelar rotasi dan mutasi pejabat di lingkungan pemerintah daerah.

Rencana ini menunggu selesainya hasil assessment yang diperkirakan rampung pada akhir bulan depan. 

Kepala BKPSDM Kabupaten Cirebon, Ade Nugroho Yuliarno SSTP, mengatakan rotasi mutasi kemungkinan besar akan dilakukan pada akhir November atau awal Desember 2025.

BACA JUGA:Gercep, Pelantikan Sekda Kabupaten Cirebon Hari ini

BACA JUGA:Hari Ini Pelantikan Sekda Kabupaten Cirebon, Jumat Keramat, Siapa yang Dilantik? Tunggu Sesaat Lagi

"Beberapa pejabat eselon II akan memasuki masa pensiun pada akhir tahun ini. Maka, rotasi mutasi perlu segera dilakukan agar posisi yang kosong bisa terisi dan pejabat lama dapat menuntaskan pekerjaannya terlebih dahulu,” ujar Ade, Selasa 2 September 2025.

Menurutnya, sejumlah posisi strategis memang akan segera ditinggalkan pejabat lama lantaran pensiun di tahun ini.

Mereka diantaranya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Drs Abraham Muhamad MSi, serta Sekretaris DPRD Kabupaten Cirebon, Asep Pamungkas SP MP.

BACA JUGA:Pelantikan Sekda Definitif di Gedung Sate

BACA JUGA:Soal Mutasi dan Rotasi, Begini Penjelasan Pj Bupati Cirebon

Selain itu, jabatan Dirut RSUD Waled yang saat ini masih diisi oleh pelaksana tugas (Plt) juga menjadi prioritas pengisian. Namun, Ade mengakui pihaknya menghadapi kendala karena hingga kini belum ada figur yang memenuhi syarat.

"Dari hasil assessment kemarin, belum ada pejabat yang masuk di Box 9. Padahal, nilai Box 9 merupakan syarat mutlak untuk menduduki jabatan eselon II, termasuk Dirut RSUD Waled," jelasnya.

Ia menambahkan, syarat lainnya bagi calon Dirut RSUD Waled adalah memiliki pengalaman kerja minimal dua tahun di rumah sakit jika bukan berasal dari kalangan dokter, serta memiliki gelar Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS).

"Masalahnya, baik dari kalangan dokter maupun non-dokter dengan gelar MARS, hasil assessment-nya belum ada yang mencapai Box 9. Ini yang menjadi tantangan utama," ungkapnya. 

BACA JUGA:Lantik 415 ASN, Bupati Imron: Mutasi dan Rotasi Hal yang Wajar

Kategori :