Anak Pungut Aniaya Orang Tua

Rabu 13-04-2011,06:38 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Ngamuk Tengah Malam, Hancurkan Seisi Rumah KRAMATMULYA - Rumah Ahmad Sayuti (66), warga RT 03 RW 03 Blok Puhun, Desa Cikubangsari, Kecamatan Kramatmulya di obrak-obrik hingga hancur berantakan oleh anak pungutnya, Fadila Askolani Fikri (30), Selasa (12/4). Yang lebih mengerikan, Fadila juga menganiaya kedua orang tua angkatnya yang sudah tua renta itu hingga nyaris terbunuh. Peristiwa menggemparkan itu terjadi dini hari, sekitar pukul 03.00. Keterangan yang berhasil dihimpun Radar, sikap aneh Fadila sudah terlihat satu bulan setelah kabur dari sebuah Pondok Pesantren di Desa Lengkong. Ia beralasan pusing dan memilih pulang. Saat itu perbuatannya masih terkontrol. Nah, pada Senin sore (11/4) menjelang magrib, keanehan Fadila membuat bulu kuduk merinding. Ia kerapkali menempelkan telunjuknya ke tembok dan mengerak-gerakannya seperti sedang menulis. Tembok itu kemudian diludahi, lalu diciprati air berkali-kali sambil berbicara sendiri. Ia melarang orang tua angkatnya masuk ke rumah. Kalau masuk, Ia mengancam akan membunuh. Karuan, mereka takut. Namun karena malam, mereka memaksakan diri masuk. Tengah malam, keanehan sikap Fadila menjadi-jadi. Satu persatu perabotan rumah, mulai dari ruang tamu, ruang tengah, dan kamar dipecahkan dan dihancurkan.  Suara dan bicaranya aneh. Ia pun kembali mencipratkan air dan ludahnya ke beberapa sudut tempat. Orang tua angkat Fadila yang ketakutan di dalam kamar tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka pasrah. Terlebih ketika tiba-tiba Fadila menghampiri mereka di dalam kamar dengan mata mendelik. Kaca lemari dipecahkan, menyusul semua barang di kamar dilemparkan. Kedua orang tua renta itu digulung kasur hingga nyaris tak bisa bernafas. Parahnya lagi, mereka ditendang, dibanting-banting, dan dilempari benda-benda di kamar. Sampai akhirnya kepala Ahmad Sayuti kena hantam sebuah benda keras dan pingsan. Tak tahan dengan kelakuan Fadila, Salwi berteriak minta tolong. Warga yang kaget segera masuk untuk memberikan pertolongan. Namun di depan pintu, mereka dihadang oleh Fadila dengan ancaman jika berani masuk, mereka semua akan dibunuh. Saat itu juga, Fadila mengamuk membabi buta. Seluruh kaca, pintu, dan jendela rumah dihancurkan hingga rumah itu tak berwujud. Melihat kejadian itu, warga mengepung Fadila sampai akhirnya berhasil ditangkap. Untuk mencegah Fadila kembali mengamuk, kedua kaki dan tangannya dirantai. Tampak, Ahmad Sayuti terkulai lemas. Lukanya parah, terutama di bagian kepala. Kepala Urusan Umum Desa Cikubangsari, Moch Nurdin, mengakui sebelumnya Fadila itu orang baik. Ia juga tidak mengerti mengapa tiba-tiba berbuat nekad seperti itu. “Dia (Fadila, red) aslinya orang Palembang. Dikirim ke sini untuk mesantren. Tapi gak tau setelah keluar pesantren, bisa begini,” katanya. (tat)

Tags :
Kategori :

Terkait