BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Provinsi Jawa Barat (Jabar) meluncurkan program penguatan ekosistem perumahan Imah Merenah Hirup Tumaninah di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Kamis 18 September 2025.
Peluncuran program ini berbarengan dengan sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Hadir bupati dan wali kota se-Jabar, camat, serta ekosistem perumahan dalam sosialisasi tersebut.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengatakan, program Imah Merenah Hirup Tumanimah atau "Rumah Layak dan Hidup Tenang" merupakan strategi ekosistem perumahan yang tak hanya membangun rumah, tapi juga membangun harapan.
BACA JUGA:Dukung Program Pemprov Jabar, Pemkot Cirebon Optimalkan Pembangunan Infrastruktur dan Hunian Layak
BACA JUGA:Kuota Rumah Subsidi 2024 Jawa Barat Diprediksi Akan Habis di Bulan Ini, Harga Rumah Naik Drastis
Melalui kolaborasi pada ekosistem tersebut, Jabar menargetkan pembangunan 100 ribu rumah subsidi sebagai bagian dari target nasional 3 juta rumah.
"Mudah-mudahan seluruh jaminan yang akan diberikan oleh pemprov dan 27 pemda kabupaten kota merupakan cara dan sarana untuk membangun kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Program Imah Merenah Hirup Tumaninah berfokus pada empat agenda, yaitu meningkatkan akses hunian yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Kemudian, mengurangi kemiskinan melalui perbaikan kualitas hidup, menciptakan lapangan kerja baru dan menguatkan ekonomi lokal, serta meningkatkan capaian indikator laju pertumbuhan ekonomi.
Dedi Mulyadi menuturkan, pembangunan perumahan rakyat harus berkeadilan dan berpihak pada kebutuhan masyarakat, bukan untuk spekulasi investasi.
"Rumah adalah dasar kesejahteraan keluarga. Dari rumah yang baik lahir keluarga yang harmonis, anak-anak sehat, dan masyarakat yang sejahtera," tuturnya.
BACA JUGA:Harga Rumah Subsidi Diusulkan Naik hingga 7 Persen
BACA JUGA:Babinsa Kesepuhan Dampingi Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan untuk Balita Stunting
Gubernur yang kerap disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini optimistis, target 100 ribu rumah subsidi akan tercapai karena menggunakan model padat karya, gotong royong, dan pemberdayaan UMKM.