"Tapi herannya tuh, kan awan banyak, tebak ya, tapi kelihatan itu, besar, dan cahaya bulannya lebih terang, tapi terangnya tuh kaya menyebar gitu tuh," imbuhnya.
Terpisah, Prakirawan BMKG Kertajati, Dyan Anggraini membenarkan bahwa fenomena supermoon dapat terlihat jelas jika kondisi cuaca malam tadi cerah.
"Nah klo itu tergantung kondisi cuaca di masing masing lokasi pengamatan ya mas, kalau kondisiny cerah maka fenomenanya akan terlihat lebih jelas," ucapnya saat dikonfirmasi.
Sebelumnya, akun Instagram resmi BMKG @infobmkg mengungkapkan bahwa supermoon terjadi ketika fase bulan purnama bertepatan dengan posisi bulan terdekat dengan bumi. Dikenal sebagai titik perigee.
Saat momen supermoon tadi malam, bulan berada pada jarak sekitar 356.980 kilometer dari bumi, dengan ukuran semi-diameter Bulan mencapai 16 menit 43,87 detik busur.
Untuk menyaksikan Supermoon di Indonesia dapat dimulai setelah bulan terbit pada sore menjelang malam. Puncak Fase Purnama akan terjadi pukul 20.19 WIB.